Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Sebut Program Prabowo Impor Sapi Hanya Untungkan Importir

Kompas.com - 07/01/2024, 06:50 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai program capres nomor urut 2, Prabowo Subianto terkait program impor 1,5 juta ekor sapi, hanya menguntungkan importir.

Diketahui, salah satu programnya bila terpilih menjadi presiden adalah menyediakan susu gratis untuk anak. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Prabowo berniat mengimpor sapi India. 

"Problem pengadaan atau produksi itu harus satu tarikan napas. Jangan tiba-tiba bikin program yang kemudian yang untung yang importir," kata Cak Imin di Makam Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (6/1/2024).

Baca juga: Debat Ketiga Ada Dua Panelis dari Unhan, Cak Imin: Kita Harus Awasi

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengungkapkan, susu bukan satu-satunya sumber protein. Bahkan menurutnya, masyarakat banyak yang alergi dengan minuman tersebut.

"Protein enggak harus susu, malah infonya susu itu presentase kesukaan masyarakat terhadap susu juga tidak sepenuhnya. Saya lupa presentasenya," jelasnya.

"Kemudian tingkat kecenderungan alergi susu juga banyak. Jadi protein harus benar-benar dipilih pada yang sesuai," tambahnya.

Baca juga: Jokowi Makan Malam dengan Prabowo, Cak Imin Minta Presiden Jaga Netralitas

Oleh karena itu, sambung Cak Imin, kebutuhan protein dan gizi masyarakat tidak harus dipenuhi dengan susu. Bisa diganti dengan makanan dari sumber lainya.

"Ya saya kira mungkin masing-masing kita punya cara. Kita bisa mulai dari agromaritim, dari pertanian, kemudian peternakan, perikanan, kelautan, jadi satu tarikan (pemenuhan gizi)," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan, program bagi-bagi susu gratis harus mengimpor 1,5 juta sapi.

Sebab, susu yang berasal langsung dari sapi lebih bagus ketimbang susu kemasan yang banyak gula dan pengawet.

Menurut Prabowo, impor sapi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan minimal sapi dalam memproduksi susu, yakni sebanyak 1,5 juta ekor.

Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

"Jadi, kita mungkin harus impor 1 juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta. Kira-kira begitu strategi kita," ujar Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com