Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanam 1.000 Pohon untuk Pulihkan 20 Hektar Lahan Tandus dan Kritis di Pegunungan Probolinggo

Kompas.com - 13/12/2023, 08:52 WIB
Ahmad Faisol,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejumlah warga menanam bibit pohon di lahan kritis Desa Tambak Ukir, Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (12/12/2023).

Lahan kritis tersebut berada di kawasan pegunungan yang tandus dan panas akibat perubahan iklim dan pemanasan global.

Kades Tambak Ukir Moh. Tarsan mengatakan, lahan kritis di desanya mencapai 20 hektar. Akibatnya, daerah pegunungan di desanya sudah tidak sejuk lagi, malah cukup panas.

Baca juga: Siasat Pemprov Banten Atasi Polusi Udara, Penghijauan dan Denda Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi

“Desa kami butuh banyak penghijauan, seperti melalui penanaman pohon ini,” kata Tarsan kepada KOMPAS.com.

Penanaman pohon tersebut dinilai mampu menyelamatkan dan memulihkan sedikitnya 4 hektar lahan kritis. Karena bibit pohon yang ditanam mencapai seribu batang.

“Untuk 16 hektar sisanya, masih kami upayakan penghijauan,” ujar Tarsan.

Akibat lahan gersang dan lahan kritis, kerap terjadi kekeringan dan bencana longsor di desanya. Bahkan sempat membuat status desanya menjadi desa tertinggal di Kabupaten Probolinggo.

Aksi penanaman pohon ini diikuti sejumlah warga dengan antusias, meski berada di bawah sinar terik matahari.

“Di sejumlah titik, kami memberikan bantuan bibit sebanyak 10.000 pohon. Berupa mangrove, tanaman keras dan tanaman buah." 

Baca juga: Janji Selesaikan Masalah Banjir, Bupati Banyuwangi Lakukan Penghijauan hingga Normalisasi Sungai

"Aksi penghijauan ini bertujuan mengurangi risiko longsor, menjaga ketersedian air, dan memberikan nilai ekonomi bagi warga dari tanaman buah,” kata Senior Manager PLN Nusantara Power UP Paiton Agus Prastyo Utomo saat mengikut aksi penanaman pohon.

Agus menambahkan, Desa Tambak Ukir berada di sekitar PLTU Paiton. Desa ini sengaja dipilih menjadi lokai penanaman pohon karena memiliki dataran tinggi yang banyak terdapat lahan kritis.

Hal itu menggugah kesadaran pihaknya sehingga turut serta melestarikan lingkungan.

“Kami tanam 1.000 pohon pada hari ini sebagai bagian dari penanaman 10.000 pohon yang kami tanam di tahun 2023 di desa lain." 

"Harapannya, program penghijauan membuat wilayah desa makin Lestari dan hijau. Lahan kritis bisa direduksi sehingga bencana seperti tanah longsor dan kekeringan bisa bekurang."

"Ditambah, Presiden RI menetapkan Desember sebagai bulan menanam pohon nasional,” pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com