Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Kota Malang Tembus Rp 100.000 Per Kilogram

Kompas.com - 22/11/2023, 20:07 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Harga cabai rawit di Pasar Bunulrejo, Kota Malang, Jawa Timur mencapai Rp 100.000 per kilogram pada Rabu (22/11/2023).

Harga ini melesat dibandingkan pada awal November 2023 yakni Rp 80.000 per kilogramnya.

Baca juga: Curi Cabai 1 Ons, 2 Pria di Sleman Terancam Hukuman Penjara 3 Bulan

Salah satu pedagang sayur Marli mengatakan, kenaikan cabai terjadi cepat hampir setiap hari dan sudah dirasakan sekitar satu bulan ini. 

"Harganya sudah enggak normal, jualan cabai itu modalnya banyak, untungnya enggak seberapa, kadang ya enggak ada untungnya," kata Marli pada Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Cabai Rawit di Ambon Rp 110.000/Kg, Disperindag Operasi Pasar

Dampak kenaikan harga cabai membuat pembeli di tempatnya berkurang. Dia juga membeli cabai untuk dijual lagi dengan jumlah yang tidak banyak.

"Biasanya kulakan (beli cabai, dijual lagi) 5 kilogram, sekarang 2 kilogram. Pembeli juga berkurang, rata-rata orang beli setengah ons Rp 5.000," kata dia.

Baca juga: Harga Cabai di Flores Timur Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Kondisi serupa juga dirasakan oleh pedagang sayur lainnya di Pasar Klojen bernama Ninik Ribawati. Harga cabai rawit di tempatnya saat ini mencapai Rp 90.000. Kondisi itu sudah dirasakan selama tiga hari ini.

"Kenaikannya bertahap, harusnya normalnya Rp 50.000 sampai Rp 55.000. Kalau yang cabai merah gemuk ini lagi turun sedikit sekarang Rp 55.000, sebelumnya Rp 60.000," katanya.

Ninik menyampaikan, selain cabai, ada pula jenis sayuran lainnya juga mengalami kenaikan harga. 

"Kubis sekarang Rp 7.000 biasanya Rp 4.000, sawi daging Rp 10.000 dulu Rp 5.000," katanya.

Ninik menduga, naiknya harga cabai karena faktor cuaca, yakni kemarau panjang. Naiknya harga juga membuat daya beli masyarakat berkurang.

Salah satu cara untuk menyiasati sayuran yang tidak laku, Ninik kerap kali membawa sayuran ke rumah kembali dan di taruh kulkas. Kemudian, esok harinya dijual kembali.

"Saya bawa pulang taruh kulkas, besok dijual lagi, seperti ini (kembang kol) masih bagus, bagusnya bertahan 3-4 hari," katanya.

Ninik berharap pemerintah bisa menstabilkan harga.

"Minta tolong harga stabil, kalau semua mahal, kita jualnya berkurang, modalnya enggak bisa seperti awal, jadi susut, merugi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com