Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Dosen Tidak Digaji 3 Tahun, Mahasiswa Poltekom Kota Malang Pasang Spanduk Kritik Yayasan Kampus

Kompas.com - 20/11/2023, 16:49 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah dosen di Politeknik Kota Malang (Poltekom) di Jalan Raya Tlogowaru 3 Kota Malang, Jawa Timur hanya tersisa lima orang.

Diduga, berkurangnya para dosen karena tidak digaji selama tiga tahun terakhir.

Salah satu kondisi itu yang membuat para mahasiswa memasang beberapa spanduk berisi kritik di depan pintu masuk Politeknik Kota Malang (Poltekom).

Para mahasiswa mendesak pihak yayasan kampus bertanggung jawab.

Baca juga: UGM Berhentikan Dosen Fisipol Eric Hiariej, Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

Banner tersebut ada yang bertuliskan: "Katanya Kota Pendidikan Tapi Kampus Kami Hancur Kok Dibiarkan", "Hak Dosen Aja Gak Terpenuhi Apalagi Hak Mahasiswa", "Terlalu Sibuk Berpolitik, Sampai Lupa Ngurusi Politeknik #Save Poltekom" dan lainnya.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Poltekom, Mahbub Ubaidillah, mengatakan, di Poltekom terdapat 4 program studi, yakni Teknik Mekatronika, Teknik Informatika, Teknik Telekomunikasi, Destinasi Wisata.

Namun sejak awal 2023 ini, kondisi kegiatan perkuliahan kacau.

"Dosen saat ini menyisakan 5 orang di Teknik Mekatronika dan Teknik Informatika. Pada 2023 awal setelah kami magang itu jadwal kuliah kacau sama sekali," kata Abdillah sapaan akrabnya pada Senin (20/11/2023).

Abdillah memahami bahwa dosen yang ada saat ini dan sebelumnya merangkap beberapa mata kuliah. Ini membuat para dosen sebelumnya perlahan mengundurkan diri.

Baca juga: Viral Mahasiswi di Sumenep Dinikahi Dosen 3 Hari setelah Wisuda

Saat ini pun, aktivitas perkuliahan sudah tidak berjalan lagi sejak akhir Desember 2022 lalu.

"Dosen merangkap, banyak mata kuliah, jadi kurang efektif. Setelah itu dosen kami mulai banyak keluar. Di situ kami merasa sedih sekali keadaan kampus seperti ini," katanya.

Selain itu, keluarnya para dosen diduga karena tidak menerima upah selama tiga tahun terakhir.

Hal tersebut membuat para mahasiswa berinisiatif memasang spanduk-spanduk dan dibagikan ke media sosial.

"Kami tanya langsung (ke dosen), diberitahu kalau dosen-dosen kami enggak digaji, sehingga keluar, dari 2019-2023, enggak digaji tiga tahun. Dosen kami bilang, yang punya power mahasiswa untuk menyuarakan," katanya.

Baca juga: Dosen Unand Muhammad Makky Masuk Top 100 Ilmuwan Versi AD Scientific

Dia mengatakan, perbedaan jumlah dosen di program studinya yakni Teknik Mekatronika saat awal masuk pada 2021 masih 6 orang. Tetapi, saat ini hanya 2 dosen saja.

"Yang di angkatan saya untuk dosen cuma terisi 2 saja di Teknik Mekatronika. Di Teknik Informatika awal dulu juga masih 6 atau 7 dosen, juga sekarang sisanya 3," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Surabaya
Kronologi Tabrakan 2 'Speedboat' di Telaga Sarangan

Kronologi Tabrakan 2 "Speedboat" di Telaga Sarangan

Surabaya
Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Surabaya
Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Surabaya
1 Warga Meninggal Usai 'Nyebur' ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

1 Warga Meninggal Usai "Nyebur" ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

Surabaya
Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Surabaya
Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Surabaya
Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com