Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Netralitas dalam Pemilu 2024, Wali Kota Madiun Pantau Medsos ASN

Kompas.com - 06/11/2023, 19:07 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wali Kota Madiun, Maidi, sudah meminta Dinas Kominfo dan Komunikasi Kota Madiun memantau media sosial aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkot Madiun.

Langkah itu dilakukan untuk memastikan seluruh ASN lingkup Pemkot Madiun netral dalam pemilu 2024.

Penegasan itu disampaikan Wali Kota Madiun setelah KPU Kota Madiun mengumumkan daftar calon tetap anggota DPRD Kota Madiun pada Pemilu 2024.

“Kominfo sudah memantau. Jadi ASN-ASN itu tidak boleh dia membawa calon begini-begini,” kata Maidi kepada Kompas.com, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Bawaslu Waspadai Netralitas ASN Kabupaten Malang, IKP Tertinggi di Jatim

Menurut Maidi, lewat sistem yang dimiliki Dinas Kominfo Kota Madiun, akan diketahui akun-akun medsos milik ASN Pemkot Madiun.

Untuk itu seluruh ASN lingkup Pemkot Madiun diminta menaati aturan perundang-undangan yang ada.

“Medsos itu dari mana itu kan kelihatan. Di sini sudah kelihatan. Di Kominfo kita tahu medsos siapa dan dari mana kita sudah tahu,” ungkap Maidi.

Maidi mengaku mendapatkan laporan adanya seorang ASN yang diduga melanggar aturan netralitas.

Ia pun langsung memanggil ASN itu untuk dilakukan klarifikasi dan mengingatkan ASN tersebut.

“Ada satu kemarin saya dengar. Kemudian saya panggil ternyata tidak benar. Janganlah. Saya sampaikan nanti akan hancur dari sifat perbuatanmu sendiri."

"Kamu tidak boleh menentang aturan. ASN bekerja komandannya aturan,” ungkap Maidi.

Baca juga: Pj Gubernur Jamin Netralitas ASN Pemprov Jabar Saat Pemilu 2024

Maidi menuturkan ASN terikat dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu ASN terikat dengan petunjuk teknis dan pakta integritas yang sudah ditandatangani ketika diangkat menjadi ASN.

Untuk itu, mantan Sekda Kota Madiun ini mengingatkan kembali agar semua ASN-nya bersikap netral pada pemilu yang digelar tahun depan.

Ia pun meyakini ASN lingkup Pemkot Madiun sudah pintar menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani.

“ASN silakan aturan itu ditaati. Jangan sampai ASN itu tidak netral. Kenetralan ASN itu kita serahkan kepada ASN."

"Dia memiliki hak memilih siapa saja. Namun hak itu harus digunakan sebaik-baiknya. Saya kira analisis ASN pintar. Tidak mudah dipengaruhi siapa-siapa dan mempengaruhi siapa-siapa,” tutur Maidi.

Bila ditemukan ASN melanggar atau tidak netral, Maidi menegaskan ASN diberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

Bentuk sanksinya mulai dari penurunan pangkat hingga pemecatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang, Pelaku: Saya Minta Maaf

Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang, Pelaku: Saya Minta Maaf

Surabaya
Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang

Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang

Surabaya
Pria di Surabaya Ditemukan Bersimbah Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Pria di Surabaya Ditemukan Bersimbah Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Surabaya
3 Tersangka Kasus Film 'Guru Tugas' Terancam 6 Tahun Penjara

3 Tersangka Kasus Film "Guru Tugas" Terancam 6 Tahun Penjara

Surabaya
Peran 3 YouTuber yang Ditangkap Buntut Film 'Guru Tugas', Sutradara dan Pemain

Peran 3 YouTuber yang Ditangkap Buntut Film "Guru Tugas", Sutradara dan Pemain

Surabaya
Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Surabaya
Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com