Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelawak Surabaya Eko Londo Belum Sadar karena Terluka Parah usai Kecelakaan

Kompas.com, 27 Oktober 2023, 22:36 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pelawak legendaris Surabaya, Eko Untoro Kurniawan (66) alias Eko Londo, hingga sekarang masih belum sadarkan diri. Dia baru mengalami kecelakaan hingga harus dirawat di RSUD dr Soetomo.

Sahabat Eko Londo, Heri Suryono alias Cak Suro mengatakan, temannya itu sejak mengalami kecelakaan di Jalan dr Soetomo, Kamis (26/10/2023), hingga sekarang masih belum siuman.

"Sampai sekarang koma di ICU (RSUD dr Soetomo)," kata Cak Suro saat dihubungi melalui telepon, Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Pelawak Eko Londo Kecelakaan, Dilarikan ke RSUD dr. Soetomo Surabaya

Cak Suro menyebut, Eko Londo menderita luka parah setelah kecelakaan tunggal menggunakan sepeda motor. Sebab, satu tulang yang ada di leher bagian belakang mengalami kerusakan.

"Pas dibawa ke rumah sakit itu sudah enggak sadar. Saya tanya, katanya, tulang yang paling tinggi di leher dan nempel ke kepala itu ada dua tulang, ada satu rusak parah," jelasnya.

Cak Suro mengungkapkan, setelah mendapatkan perawatan, kondisi kesehatan Eko Londo sendiri sudah semakin stabil. Namun, temannya tersebut hingga kini belum sadarkan diri.

"Sekarang sudah dikasih selang (alat bantu pernafasan). Terus sekarang nafasnya juga sudah normal, tapi belum sadar, masih koma," ujar dia.

Cak Suro pun berharap masyarakat agar ikut membantu mendoakan kesembuhan sahabatnya tersebut. Sebab, Eko Londo merupakan pelawak yang memiliki ciri khas Surabaya yang kuat.

"Saya minta doa supaya Cak Eko Londo diberi kesadaran lagi, diberi kesembuhan. Ketika Cak Eko Londo ada masalah dengan kesehatan seperti ini, saya merasa kebingungan sekali," ucapnya.

Kronologi kecelakaan

Diberitakan sebelumnya, Kabid Darlog BPBD Surabaya, Buyung Hidayat membenarkan kabar kecelakaan Eko Londo. Dia mengalami kecelakaan tunggal di Jalan dr. Soetomo, Kamis (26/10/2023), malam.

Berdasarkan keterangan saksi, warga Kembang Kuning Kulon, Kecamatan Sawahan tersebut, tengah menaiki sepeda motornya yang berjenis matic dengan nomor polisi L 6828 AX.

"Saksi melihat korban melaju dari arah timur ke barat, setibanya di Jalan dr Soetomo korban kehilangan kendali sepeda motornya," kata Buyung, ketika dikonfirmasi melalui pesan.

Akibatnya, Eko Londo langsung terpental dari sepeda motor yang dikendarainya tersebut, hingga ke pedestrian. Warga yang melihat hal itu langsung mendatanginya untuk memberikan pertolongan.

Baca juga: 165 Orang Terlibat Kecelakaan Tak Punya SIM, 34 Orang Tewas dalam 3 Bulan Terakhir

"Korban mendapatkan pengecekan dan penanangan di lokasi oleh rekan-rekan PMI (Palang Merah Indonesia). Korban menglami luka robek di muka atau pipi kanan dan lecet di bahu, kondisinya tidak sadar," jelasnya.

Kemudian, petugas membawa Eko Londo ke RSUD dr Soetomo agar segera mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sedangkan, pihak keluarganya juga telah diberi informasi terkait kecelakaan itu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau