Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamera Tilang Elektronik Bakal Dipasang di Kota Malang

Kompas.com, 27 September 2023, 20:54 WIB
Nugraha Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang akan memasang kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau sistem tilang elektronik di Simpang 3 Sabilillah, Blimbing, Kota Malang.

"Titiknya sudah kami tentukan, sudah disepakati. Nanti rencananya kemungkinan besar akan dipasang di Simpang Sabilillah," kata Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra pada Rabu (27/9/2023).

Saat ini, perangkat sistem tilang elektronik itu masih dalam proses pengadaan. Pihaknya juga tengah melakukan kajian teknis pemasangan ETLE tersebut dengan Satlantas Polresta Malang Kota.

Baca juga: Beredar Surat Tilang Elektronik Dikirim Lewat WA, Dirlantas Polda Jateng Sampaikan Bantahan

Widjaja menyampaikan bahwa pengadaan ETLE ini membutuhkan anggaran yang cukup besar.

Pihaknya menyiapkan pagu anggaran sekitar Rp 1,8 miliar untuk 1 unit perangkat sistem tilang elektronik itu.

Sebab,, menurutnya, pembangunan infrastruktur awal untuk sistem tilang elektronik ini cukup banyak karena harus bisa terkoneksi dengan Dishub Kota Malang, Kominfo Kota Malang, Polresta Malang Kota, Polda Jatim hingga Mabes Polri.


Setelah satu infrastruktur jaringan koneksitas ETLE terpasang, Widjaja menyampaikan bahwa pengadaan selanjutnya akan lebih murah. Dikatakan, penambahan titik ETLE selanjutnya hanya tinggal pengadaan kamera.

Menurutnya, kamera ETLE tersebut memiliki sistem yang canggih dan mampu merekam pelanggaran lalu lintas. Satu kamera ETLE itu bisa merekam pergerakan atau pelanggaran lalu lintas di 4 sisi jalan.

Tujuan dari pemasangan kamera ETLE ini dilakukan untuk menekan angka kecelakaan yang ada di Kota Malang. Sistem tilang elektronik ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk lebih taat aturan berlalu lintas.

"Ini nanti kan untuk penegakan hukum agar masyarakat lebih disiplin dan menaati peraturan dalam berkendara. Tentu muaranya untuk mengurangi resiko kecelakaan karena kecelakaan pada umumnya diawali oleh ketidakdisiplinan," katanya.

Baca juga: Tilang Elektronik Dominasi Operasi Zebra Menumbing di Bangka Belitung

"Jadi tingkat kecelakaan jadi salah satu pertimbangan pemasangan ETLE ini. Terlebih sekarang tilang manual tidak boleh. Makanya pakai tilang elektronik dengan ETLE itu," tambahnya.

Tak hanya untuk menekan angka kecelakaan, kamera ETLE tersebut menurutnya juga bisa digunakan untuk merekam atau mendata jumlah kendaraan yang melintas di Kota Malang.

"ETLE itu juga ada fungsi lain seperti pendataan berapa jumlah kendaraan yang lewat, berapa kendaraan berplat nomor luar kota yang melintas di situ," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau