MALANG, KOMPAS.com - Ketua KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko telah meminta Asosiasi Futsal Kota (AFK) PSSI Kota Malang untuk menyelesaikan persoalan atlet futsal yang menendang lawan saat selebrasi sujud syukur Porprov Jatim VIII.
"Dari teman-teman cabor PSSI untuk segera menyelesaikan, men-clear-kan permasalahan ini," kata Djoni pada Minggu (24/9/2023).
Baca juga: Kesaksian Hanafi, Pemain Futsal Blitar yang Ditendang Saat Selebrasi Sujud Syukur
Rencananya, pihak PSSI Kota Malang akan berangkat ke Blitar pada Senin (25/9/2023) untuk meminta maaf. Komunikasi dengan PSSI Blitar juga terus dilakukan.
"Jadi dari PSSI Insya Allah hari Senin berangkat ke sana (Blitar), nanti ada rombongan berangkat ke Blitar. Dari KONI ada yang mengantarkan, Binpres yang mengantarkan," katanya.
Baca juga: Kronologi Pemain Futsal Porprov Jatim Ditendang Lawan Saat Selebrasi Sujud Syukur
Menurutnya, kejadian penendangan tersebut dipicu emosi sesaat dari seorang atlet nomor punggung 17 bernama M Mahdi Ansarullah.
Hal itu juga karena rata-rata kondisi para atlet masih muda-muda. Selain itu, kondisi pertandingan saat itu juga membuat tim futsal Kota Malang mudah tersulut emosi.
"Ini karena anak-anak, di Porprov anak-anak bukan atlet yang sudah pro, ini masih pembibitan, kadang-kadang emosinya luar biasa, suasananya saat itu banjir kartu yang dikeluarkan ke tim Kota Malang, mungkin terbawa kondisi emosional tinggi," katanya.
Terkait apakah pemain terkait akan ikut meminta maaf ke Blitar, dia belum bisa memastikan.
"Kalau untuk atlet sudah ada komunikasi dengan pihak keluarga, ada perwakilan orangtua atlet yang akan berangkat ke Blitar diantar PSSI & Binpres KONI Kota Malang, sedangkan atletnya sendiri ikut apa tidak belum ada kepastian," kata dia.
Baca juga: Wali Kota Malang Sesalkan Tindakan Pemain Futsal Tendang Lawan Saat Selebrasi Sujud di Porprov Jatim
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan KONI Jawa Timur untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Kami juga koordinasi dengan KONI Provinsi, ya segera diselesaikan permasalahannya, supaya clear," katanya.
Djoni mengatakan, persoalan penendangan itu sebenarnya telah selesai sejak pertandingan usai. Para pemain dari kedua tim juga telah diberi pemahaman untuk tetap menjaga sportifitas.
"Memberi pemahaman bahwa di dalam lapangan rival, di luar tetap saudara," katanya.
Namun, Djoni memahami, peristiwa itu telanjur viral. Pihaknya beritikad untuk tetap datang ke Blitar meminta maaf.
Baca juga: Penutupan Bromo Akibat Kebakaran Tak Ganggu Kunjungan Wisata di Malang
"Tapi ini sudah viral, tidak apa-apa, di masyarakat menunjukkan bahwa KONI Jawa Timur solid, karena di Porprov suasananya kekeluargaan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, seorang atlet futsal dari Kota Malang menendang lawannya, tim dari Blitar saat melakukan selebrasi sujud syukur dalam babak delapan besar Porprov Jatim di Sidoarjo, Jawa Timur.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/9/2023). Kejadian terekam dan menyebar di media sosial.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.