KOMPAS.com - Pendopo Agung Trowulan terletak di Dusun Nglinguk, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Pendopo Agung Trowulan berbentuk pendopo khas Jawa dengan bangunan yang cukup luas.
Pendopo Agung Trowulan berdiri di bekas Pendopo Agung Kerajaan majapahit.
Pendopo tersebut pada masa lalu merupakan tempat Mahapatih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. Sumpah untuk memprsatukan Nusantara, demi kejayaan bangsa.
Umpak-umpak (penyangga tiang untuk bangun konstruksi kayu) pada situs tersebut menunjukkan dahulu ada bangunan besar yang layaknya pendopo keraton.
Sebelum Pendopo Agung Trowulan berdiri, umpak-umpak batu berdenah segi enam berdiri berjajar dengan membujur arah barat-timur sebanyak 26 buah.
Sebanyak 16 di antaranya digunakan sebagai umpak pendopo.
Baca juga: Mengenal Kolam Segaran, Kolam Kuno Peninggalan Kerajaan Majapahit
Satu umpak digunakan untuk candra sangkala berdirinya Pendopo Agung, sedangkan sisanya diletakkan di halaman bagian sebelah barat pendopo.
Tiga dari 16 umpak, posisinya masih disitu dan berfungsi sebagai umpak saka guru.
Pada bagian halaman barat dan selatan pendopo, terdapat seperti tiang batu yang oleh masyarakat disebut cancangan gajah.
Pada bagian halaman belakang terdapat makam yang disebut Kubur Panggung.
Pengunjung yang masuk melalui pintu gerbang akan menemukan cungkup kecil di seblah kiri.
Pada bagian dalamnya terdapat tugu prasasti dengan patung Mahapatih Gajah Mada dari dada hingga kepala yang terletak di bagian atas prasasti tersebut.
Pendopo Agung Trowulan didirikan pada tanggal 15 Desember 1966 atas Prakarsa Kolonel Sampurna dan berada di bawah naungan Kodam V Brawijaya.
Pendirian bangunan tersebut berdasarkan pada umpak-umpak yang ditemukan pada situs.
Patung Gajah Mada diresmikan pada tanggal 22 Juni 1986 oleh Komando Pusat Polisi Militer.
Di depan patung Mahapatih Gajah Mada terdapat monumen sebagai bentuk komitmen tokoh bangsa untuk menjaga keutuhan negara Indonesia.
Monumen tersebut ditandatangani pada tanggal 21 Februari 2008 oleh sejumlah tokoh, di antaranya Gubernur Jawa Timur, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, dan lain sebagainya.
Patung Raja Brawijaya sebagai penguasa Majapahit terletak tidak jauh dari monumen dengan tulisan dari para tokoh tersebut.
Pada bagian dalam Pendopo Agung Trowulan menggunakan material dari kayu, lantai marmer, dan umpak batu.
Baca juga: Mengenal Makam Troloyo, Makam Islam Zaman Kerajaan Majapahit
Pada bagian belakang, ada relief yang mengisahkan mengenai sejarah Kerajaan Majapahit.
Di salah satu bagian dinding, ada nama-nama Panglima Kodam Brawijaya yang tertulis dengan pahatan.
Petilasan Panggung terletak di bagian belakang. Bangunan tersebut berupa joglo kecil yang terpisah dari area Pendopo Agung Trowulan.
Petilasan Panggung tersebut dipercaya sebagai tempat Raden Wijaya melakukan semedi.
Proses ritual yang dilakukannya sebelum membuka pemukiman di Hutan Tarik di tepian Sungai Brantas, sebagai cikal bakal Kerajaan Majapahit.
Pendopo Agung Trowulan menjadi tempat wisata edukatif, terutama mengenai sejarah Kerajaan Majapahit.
Bangunan joglo khas Jawa yang cukup luas tersebut juga digunakan sebagai spot foto oleh wisatawan.
Pendopo Agung Trowulan buka selama 24 jam.
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.