SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hanif Dzakiri membantah bakal calon presiden Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar merupakan pasangan "kawin paksa".
Dia menyebut pasangan dengan akronim "Amin" ini bertemu karena sudah ditakdirkan.
Baca juga: 550 Baliho Bergambar Anies di Kabupaten Bandung Dicopot, Seluruh Konten Dihapus
"Ini sudah jalan Tuhan, insya Allah prosesnya akan dimudahkan oleh Allah," ujar Hanif di Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
Baca juga: Jadi Cawapres Anies, Cak Imin Sebut Sudah Komunikasi dengan Prabowo
Jalan Tuhan yang dimaksud Hanif adalah semula PKB berkoalisi dengan Partai Gerindra, bukan dengan Partai Nasdem.
"Pacarannya sama siapa, nikahnya sama siapa. Ini namanya jalan Tuhan," kata Hanif.
Koalisi PKB dan Partai Nasdem menurut dia juga sama-sama memiliki asas nasionalis dan religius.
Dengna begitu, jika membahas Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila dan sangat berhubungan.
Sementara itu, terkait dukungan kelompok Nahdliyin, menurut dia, pasti akan didapatkan karena sejak lama kelompok Nahdliyin mencita-citakan Muhaimin Iskandar menjadi pemimpin bangsa.
Di Hotel Majapahit Surabaya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Sabtu siang akan mendeklarasikan diri sebagai bakal capres dan cawapres.
Kedua pasangan sudah hadir di lokasi dan kompak mengenakan atasan baju putih ditemani Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Sementara itu, rombongan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang semula akan hadir mendadak batal hadir pada acara deklarasi pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.