Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Truk Bermuatan Pupuk Seruduk Rumah di Surabaya, 1 Orang Tewas Tertimpa Reruntuhan

Kompas.com, 10 Juli 2023, 10:16 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Sebuah truk bermuatan pupuk urea menabrak dua rumah di Jalan Greges Barat Nomor 17, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (9/6/2023) pukul 04.05 WIB.

Akibat kejadian itu, sebanyak delapan orang penghuni rumah tersebut menjadi korban.

Dua orang mengalami luka-luka, kemudian satu orang meninggal dunia.

Baca juga: Truk Bermuatan Pupuk Urea Tabrak 2 Rumah di Surabaya, 1 Orang Tewas, Sopir Kabur

Kronologi kecelakaan

Kasatlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP M Suud menjelaskan, truk fuso berpelat nomor L 9476 OA awalnya melintas di Jalan Greges Barat dalam keadaan penuh muatan menghindari mobil dari arah sebaliknya.

Truk itu kemudian banting setir ke kiri. Ternyata kondisi tanah di kiri jalan lebih rendah dari aspal, lalu truk oleng hingga terguling mengenai dua rumah.

"Keluarga Pak Rudhi saat itu sedang beristirahat. Tiba-tiba dump truk terguling dan menimpa rumah yang letaknya 0 km jalan raya itu. Istrinya, Nur Wulan Destiyana (41) meninggal seketika saat kejadian," kata dia dikutip dari Tribunnews.com.

Diketahui, Nur Wulan meninggal dunia lantaran tertimpa reruntuhan tembok. Sementara, kaki Rudhi sebelah kiri mengalami cidera.

Sedangkan, dua anaknya, yakni Raffi Arkana (13) dan Acelin Hafiza (6) mengalami banyak luka lecet di sekujur tubuh.

Sementara korban lain yakni Khoirul Anam selamat. Namun rumahnya hancur setelah terkena hantaman barang seberat puluhan ton.

Evakuasi korban

Petugas Command Center 112 Surabaya Mario AP mengatakan, terdapat dua rumah yang terdampak akibat tertimpa dump truk yang terperosok tersebut.

Petugas gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), BPBD, Satpol PP, PMI, dan Dishub Surabaya membantu mengevakuasi keseluruhan korban yang tertimpa truk.

"Korban ada delapan orang. 4 orang sadar, 2 orang belum diketahui kondisinya, kemudian dua orang lagi mengalami luka-luka, dan satu orang meninggal dunia karena tertimpa muatan pupuk urea," ujar dia.

Adapun dua korban yang mengalami luka-luka telah mendapatkan penanganan awal dari Tim Gerak Cepat dan PMI Kota Surabaya.

Baca juga: Detik-detik Truk Tabrak Ruko di Muara Rapak Balikpapan, Karyawan Nyaris Jadi Korban

Sedangkan satu korban meninggal dunia telah dibawa ke RSUD dr Soetomo Surabaya.

Sementara supir truk kabur usai menabrak rumah warga.

"Saat ini sudah dalam proses penyelidikan Polsek Asemrowo dan Polres Tanjung Perak," ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor Robertus Belarminus)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Truk Fuso Muatan Pupuk Terguling hingga Menimpa Dua Rumah Warga di Surabaya, Satu Orang Tewas

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau