Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Tambah TPS Khusus di Pondok Pesantren Situbondo, Ini Alasannya

Kompas.com - 25/05/2023, 14:02 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Krisiandi

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur memutuskan untuk menambah tempat pemungutan suara (TPS) khusus di dua pondok pesantren untuk Pemilu 2024. Dari awalnya 28 TPS menjadi 39 TPS.

Ketua KPU Situbondo Marwoto menyatakan penambahan TPS Khusus di pondok pesantren karena ada perbaikan data jumlah pemilih.

Hasil perbaikan dan permintaan lembaga menjadi salah satu faktor adanya penambahan.

"Iya penambahan 10 titik TPS Khusus di Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Sukorejo dan 1 di Pondok Pesantren Nurul Huda," kata Marwoto kepada Kompas.com Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Sempat Menelepon Istri dan Mengeluh, Pria di Situbondo Ditemukan Tewas Tergantung

Menurutnya, penyebab penambahan TPS Khusus di Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Sukorejo karena ada perbaikan data pemilih.

Sebelumnya ditemukan data pemilih ganda di Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP).

Setelah ada proses revisi data baru dan telah dinyatakan benar oleh KPU, keluar instruksi untuk penambahan TPS Khusus yang awalnya 19 TPS menjadi 29 TPS di Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah.

Sedangkan secara keseluruhan ada 39 TPS Khusus untuk Pemilu 2024 di Kabupaten Situbondo.

"Penambahan TPS Khusus sesuai intruksi oleh KPU RI dan kami hanya mengikuti aturan yang keluar itu," ucapnya.

Baca juga: Lepas Keberangkatan 374 CJH, Gubernur Riau Titip Doa Pemilu Lahirkan Pemimpin Amanah

Berikut sebaran TPS Khusus yang ada di Kabupaten Situbondo untuk Pemilu 2024. Rutan Kelas 2B Situbondo 1 TPS Khusus dengan data pemilih sementara 136 orang.

Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah 29 TPS Khusus dengan data pemilih sementara 8,369 orang.

Pondok Pesantren Wali Songo 6 TPS Khusus dengan data pemilih sementara 1,376 orang. Pondok Pesantren Sumber Bunga 2 TPS Khusus data pemilih sementara 487 orang. Pondok Pesantren Nurul Huda 1 TPS Khusus data pemilih sementara 123 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Surabaya
Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Surabaya
Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Surabaya
Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Surabaya
Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com