Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pemuda Asal Banyuwangi Mengaku Disiksa di Perbatasan Myanmar-Thailand

Kompas.com - 24/05/2023, 14:20 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Video dua orang pemuda yang mengaku sebagai warga Banyuwangi, Jawa Timur, viral di media sosial.

Dalam video itu, pemuda tersebut mengaku mengalami penyiksaan di perbatasan Myanmar dan Thailand. Kedua pemuda itu mengaku tertipu dan meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo untuk dipulangkan ke Banyuwangi.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok dengan nama @andre_aries atau andreasrichardo8 pada Senin (22/5/2023) atau dua hari lalu.

Baca juga: Guru SD di Banyuwangi Perkosa Murid hingga Hamil

Video tersebut mendapat ribuan komentar dari netizen dengan berbagai tanggapan. Tak terkecuali menyebar di berbagai grup WhatsApp warga Banyuwangi.

Dalam video pertama, pemuda tersebut mengaku bernama Ahmad Sugiantoro (21). Dia mengaku ditipu oleh agen perusahan yang memberangkatkannya.

Baca juga: 2 PMI Meninggal di Malaysia Dipulangkan ke Flores Timur, Penyebab Kematian Belum Diketahui

Ahmad dipekerjakan di perbatasan antara Myanmar dan Thailand. Pemuda tersebut juga mengaku mengalami penyiksaan secara tidak manusiawi dan mendapat intimidasi.

Atas tindakan yang telah ia dapatkan, pemuda tersebut meminta bantuan kepada Presiden Jokowi untuk segera dipulangkan.

"Pak perkenalkan nama saya Ahmad Sugiantoro asal dari Banyuwangi. Saya di sini ditipu oleh agen saya, Pak. Dipekerjakan di perbatasan antara Myanmar dan Thailand. Saya meminta tolong kepada Bapak Jokowi yang terhormat. Saya di sini disiksa secara tidak manusiawi dan diintimidasi. Tolong saya Pak, supaya segera dipulangkan," ucap Ahmad Subiantoro dalam video itu.

Sedangkan dalam video kedua, pemuda tersebut mengaku bernama Muhammad Nur Ilyas (22). Narasi yang diucapkan oleh pemuda itu tak jauh berbeda dengan pemuda pada video yang pertama.

Dia juga meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo karena mendapat penyiksaan yang tidak manusiawi di tempatnya bekerja.

"Nama saya Muhammad Nur Ilyas, saya dari Banyuwangi. Saya di sini minta tolong kepada Bapak Jokowi yang terhormat. Saya disiksa secara tidak manusiawi dan diintimidasi. Tolong saya ya, Pak," demikian kata Muhammad Ruhiyat.

Penjelasan P4MI

Koordinator Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi, Fery Meriyanto mengaku sudah menerima informasi tersebut.

"Iya sudah menerima kabar tersebut," kata Fery kepada Kompas.com, Rabu (24/5/2023).

Namun, informasi yang diterima oleh P4MI Banyuwangi, kata Fery, hanya satu orang saja yang berasal dari Banyuwangi. Sedangkan yang lainnya dari Jember.

"Yang kami terima informasinya satu orang dari Banyuwangi. Dua orang dari Jember," ungkapnya.

Baca juga: Pembantaian Mereka yang Dituding Dukun Santet di Banyuwangi, Keluarga Korban: Ada Tanda Silang dan Bapak Dibunuh

Sehingga, total data yang masuk ke P4MI Banyuwangi ada tiga orang yang saat ini berada di perbatasan Myanmar dan Thailand.

"Informasinya begitu, mereka di perbatasan Myanmar dan Thailand," ujar Fery.

Fery belum tahu secara jelas alamat pasti dari ketiga orang PMI tersebut.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Myanmar terkait persoalan itu.

"Kita sedang koordinasi dengan KBRI di sana," tandas Fery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com