MALANG, KOMPAS.com- Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mendapat keluhan dari warga soal kawasan Kayutangan, Jalan Jenderal Basuki Rahmat yang tidak ramah penyeberang jalan.
Pasalnya, sejak Februari 2023, kawasan tersebut diberlakukan satu arah bagi kendaraan bermotor mengakibatkan pejalan kaki sulit untuk menyeberang.
Terpantau di kawasan Kayutangan, kendaraan bermotor yang melintas rata-rata berkecepatan tinggi meskipun sudah ada pita kejut.
Baca juga: Batu Nisan TPU di Malang Dicat Warna-warni, Hilangkan Kesan Angker
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra berharap, kesadaran pengendara ditingkatkan terhadap pejalan kaki yang hendak menyeberang.
"Pengguna jalan (pengendara) kurang menghargai dari para penyeberang jalan, ada orang nyeberang enggak mau berhenti, malah mereka ngebel-ngebel," kata Widjaja pada Minggu (21/5/2023).
Widjaja juga menyayangkan pengendara yang tidak mengurangi kecepatannya dengan adanya pita kejut.
"Bahkan sudah ada pita kejut sebelum mendekati zebra cross, fungsinya agar mereka mengurangi kecepatan," katanya.
Selain itu, Widjaja juga mengingatkan kedisiplinan pejalan kaki untuk menyeberang menggunakan zebra cross.
Baca juga: Sejoli Berpangkuan di Kursi Taman Kota Malang Ditegur Warga, Satpol PP Apresiasi
Menurutnya, warga masih ada yang menyeberang tidak sesuai tempatnya.
"Sudah ada penyeberangan, maka seharusnya penyeberang menggunakan zebra cross tapi kenyataannya warga menyeberang semau gue, dari sisi penyeberang, ada JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) tidak dimanfaatkan, ini masih belum familiar, enggak tahu kenapa," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.