Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Tidak Boleh Berhenti di Meja

Kompas.com - 24/03/2023, 13:46 WIB
Bagus Supriadi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.comKepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, hasil riset perguruan tinggi banyak yang tidak dikembangkan sehingga hanya selesai di tingkat kampus. Akibatnya, hasil penelitian itu tidak bisa memberikan dampak positif pada masyarakat.

“Penelitian tidak boleh berhenti sampai di meja atau di laci,” kata Moeldoko usai mengisi kuliah umum di Universitas Jember, Jumat (24/3/2023).

Baca juga: Moeldoko Naksir Mobil Listrik MG 4 EV untuk Jadi Kendaraan Dinas

Dia mengatakan, kelemahan dari perguruan tinggi yang masih terjadi sampai sekarang yakni hilirisasi hasil riset.

“Para profesor atau guru besar punya riset yang bagus, biasanya selesai, tapi menuju langkah berikutnya, link-nya terputus,” papar dia.

Baca juga: Jadi Porter Sejak 1988, Anwar Sukses Sekolahkan Anak sampai Perguruan Tinggi

Menurut Moeldoko, hasil penelitian di perguruan tinggi banyak yang bagus yang bisa dikembangkan dan dioperasionalkan.

Namun, untuk menuju ke sana, Moeldoko menyebut terdapat proses yang harus dilalui. Karena itu, hilirisasi hasil riset perlu kolaborasi antara perguruan tinggi, kementerian dan pengusaha.

“Ditindaklanjuti menuju sertifikasi, setelah itu, bisa dikomersialisasi, di-develop pada pabrik,” ucap dia.

Proses itu, lanjut Moeldoko, harus dipahami oleh perguruan tinggi agar hasil penelitian yang baik tidak berhenti di bawah meja.

“Apalagi kita juga punya BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang bisa dikolaborasikan,” tutur dia.

Moeldoko menyebut, BRIN sekarang lebih fleksibel, tidak hanya mengandalkan peneliti dari dalam negeri, tapi juga peneliti dari luar negeri.

“Bisa berkolaborasi, nanti hitung-hitungannya ada nanti ujungnya dikomersialisasi,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com