Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan di Banyuwangi Ditemukan Tewas di Laut, Terapung dengan Baju Pelampung

Kompas.com - 30/01/2023, 14:40 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Seorang nelayan ditemukan tewas dalam kondisi mengapung di Perairan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Minggu (29/1/2023) sore. Polisi masih menyelidiki penyebab nelayan itu meninggal.

Nelayan itu bernama I Ketut swastawo (47), warga Dusun Amerta Sari, Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi.

Baca juga: Diduga Cabuli Bocah 9 Tahun, Kakek di Banyuwangi Dilaporkan ke Polisi

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Muncar, Kompol Imron mengatakan, korban ditemukan mengambang lengkap dengan baju pelampung di badannya.

"Kondisi korban ditemukan lengkap dengan baju pelampung," kata Imron, Senin (29/1/2023).

Baca juga: Pengeroyokan Suporter Futsal di SPBU Banyuwangi Berakhir Damai

Imron mengatakan, korban pergi memancing ke Pantai Gumuk Kantong, Muncar, sekitar pukul 09.00 WIB.

Korban ditemukan oleh Mustofa, seorang nelayan asal Dusun Palodem, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, saat pergi melaut.

"Saat itu saksi melihat ada ban dan pelampung dalam kondisi mengambang," ungkapnya.

Setelah didekati, ternyata ada sosok mayat dalam keadaan terlentang mengambang di atas pelampung.

"Saksi lalu menghubungi tim Basarnas. Bersama empat orang akhirnya mengevakuasi korban," terang Imron.

Usai berhasil dievakuasi, mayat korban akhirnya dibawa ke Puskesmas Kedungrejo, Muncar, untuk mengetahui penyebab kematian korban.

"Sesuai hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik korban," ucapnya.

Usai diperiksa oleh tim medis, jasad korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk kemudian dimakamkan.

Imron menyebut, dugaan sementara penyebab kematian korban karena tenggelam.

"Dugaan sementara memang karena tenggelam," kata Imron.

Baca juga: 2 Tahanan Polres Pasuruan yang Kabur Ditangkap Usai Sewa PSK di Banyuwangi

Namun demikian, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. Sebab, saat ditemukan, tubuh korban terikat tali dengan ban yang difungsikan sebagai perahu.

"Juga di ban yang ditumpangi korban tersebut ada pemberat batu yang diikat," ucapnya.

Soal apakah korban meninggal karena suatu penyakit, polisi juga belum bisa memastikan. Sebab belum ada informasi terkait itu.

"Pihak keluarga juga tidak bercerita apakah ada riwayat penyakit yang pernah diidap korban," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com