GRESIK, KOMPAS.com - Jika sudah tiba musim penghujan seperti ini, maka yang seringkali muncul adalah serangan nyamuk. Jenis serangga yang dapat menyebabkan beberapa penyakit bagi kesehatan manusia, mulai demam berdarah, malaria dan beberapa lainnya.
Berdasar pengalaman tersebut, dua siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama (NU) Tratee Gresik, Jawa Timur, melakukan penelitian dengan tujuan dapat mengurangi bahkan meminimalisasi jumlah larva nyamuk yang ada dalam genangan air memanfaatkan daun pepaya Jepang.
Dua siswi tersebut adalah Keysa Nirmala (15) dan Az-Zahra Hijriyah Wibowo (15), yang sama-sama duduk di bangku kelas sembilan MTs NU Tratee Gresik.
Baca juga: Bukan Menyerang Manusia, Jamur Cordyceps Ubah Semut Jadi Zombi
Mereka berdua meneliti kandungan dari daun pepaya Jepang, yang biasa ditemui sebagai tanaman hias dan banyak terdapat di rumah-rumah warga terhadap larva nyamuk culex sp.
"Sengaja kami teliti daun pepaya Jepang yang memiliki nama lain cnidoscolus conitifolius terhadap larva nyamuk culex sp, karena bahan mudah didapat dan melimpah," ujar Keysa saat ditemui di MTs NU Tratee Gresik, Jumat (27/1/2023).
Tidak sulit bagi Keysa maupun Az-Zahra dalam menemukan daun pepaya Jepang yang dibutuhkan untuk penelitian, sebab di lingkungan mereka berdua menuntut ilmu saat ini tersedia cukup banyak pepaya Jepang yang digunakan sebagai tanaman hias.
"Selain itu, kami memilih daun pepaya Jepang lantaran aman bagi manusia dan ramah lingkungan. Pembuatan dan penggunaannya juga mudah, namun cukup efektif dalam membunuh larva nyamuk," ucap Keysa.
Sementara Az-Zahra menambahkan, hasil penelitian bersama Keysa selama satu bulan tersebut, sudah dilakukan pengujian di laboratorium Universitas Islam Negeri (UIN) Malang dan juga Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
"Hasilnya, efektif dalam membunuh larva atau jentik nyamuk yang ada di genangan air. Serta karena berasal dari bahan herbal, tentunya aman bagi kesehatan manusia. Cukup dituangkan ke genangan air, cairan akan bekerja secara otomatis dalam mematikan larva nyamuk," kata Az-Zahra.
Baca juga: Kisah Yuli, Ubah Serat Alam Jadi Tas Unik, Raih Omzet hingga Jutaan Rupiah Per Bulan
Guna mendapatkan inti sari dari daun pepaya Jepang yang dibutuhkan, kedua siswi tersebut lebih dulu menggunting daun berukuran kecil untuk selanjutnya dijemur di bawah terik matahari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.