SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya tengah melakukan kajian kenaikan tarif parkir on street atau tepi jalan.
Kajian dilakukan untuk memastikan apakah kebutuhan parkir tersebut lebih besar manfaatnya atau justru menimbulkan dampak kemacetan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 13 Januari 2022 : Pagi hingga Malam Cerah Berawan
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru mengatakan, selama ini parkir tepi jalan memang menjadi salah satu pendulang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun, keberadaan layanan parkir ini juga harus dipertimbangankan dari segi kelancaran arus lalu lintas.
"Tentunya kalau dari pendapatan (PAD) memang baik, tapi dari segi kelancaran lalu lintas harus dipertimbangkan. Karena tidak semua parkir akan memberikan dampak positif. Tentunya merupakan hambatan samping menjadi dampak negatif," kata Tundjung di Surabaya, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Surabaya Siapkan 57 Angkutan Feeder, Layani Penumpang dari Kampung-kampung
Tundjung menjelaskan, keberadaan parkir tepi jalan harus diperhitungkan, antara lain mengenai kerugian pengguna jalan akibat dampak yang ditimbulkan karena kemacetan.
Oleh sebab itu, menurutnya, parkir tepi jalan seharusnya lebih mahal dari off street atau yang tersedia di gedung dan halaman.
"Makanya di pinggir jalan itu harusnya dibesarkan parkirnya jangan Rp 5.000, kalau bisa Rp 7.000, supaya orang kalau mau parkir yang murah banyak di gedung. Kalau di pinggir jalan parkirnya (dibuat) mahal supaya jalannya terjaga untuk orang-orangnya," ujar dia.
Tundjung menyebutkan, pihaknya juga berencana menerapkan Transport Demand Management (TDM) di beberapa lokasi.
Langkah ini bertujuan untuk pengendalian kendaraan pribadi sekaligus mencegah kemacetan dengan membatasi parkir di tepi jalan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.