Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Jatim Sebut Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Belum Menghendaki Otopsi, KontraS Duga Ada Intimidasi

Kompas.com - 19/10/2022, 12:01 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan hingga saat ini, pihak keluarga korban dari tragedi Kanjuruhan belum menghendaki dilakukan otopsi.

Hal itu diungkapkan Toni di Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA Kota Malang pada Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Khofifah Bantah Pemprov Jatim Hentikan Biaya Perawatan Korban Tragedi Kanjuruhan

Sebelumnya, pihak kepolisian berencana untuk memfasilitasi pelaksanaan otopsi pada Kamis (20/10/2022).

"Bagaimana pun untuk pelaksanaan otopsi, salah satunya meminta persetujuan keluarga. Dan hasil informasi yang kami peroleh, hingga saat ini bahwa keluarga sementara belum menghendaki untuk dilakukan otopsi," kata Toni.

Toni juga menegaskan bahwa tidak ada bentuk intimidasi kepada keluarga korban soal otopsi.

Baca juga: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Jadi 133 Orang, Andi Setiawan Meninggal karena Gagal Napas dan Infeksi Paru

"Tidak benar (intimidasi), silakan bisa dikonfirmasi langsung," katanya.

Terpisah, Sekjen Federasi KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan), Andy Irfan mengatakan, pihaknya mendapat laporan dugaan intimidasi dari kepolisian kepada keluarga korban untuk mencabut pernyataan melakukan otopsi.

Keluarga korban awalnya bersedia untuk proses otopsi.

Namun menurutnya, pihak kepolisian terus mendatangi rumah korban dan meminta agar keluarga korban mencabut pernyataan kesediaan melakukan otopsi.

Keluarga korban yang dimaksud adalah Devi Athok, warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Baca juga: Tangisan Sri, Putranya Jadi Korban Ke-133 Tragedi Kanjuruhan, Andi Setiawan Pulang Usai 17 Hari Dirawat

Kesediaan Athok karena ia juga menginginkan bukti penyebab pasti kematian kedua anaknya.

"Keluarga korban merasa terintimidasi. Mereka (kepolisian) datang ke rumah dalam rangka meminta ayah korban untuk mencabut pernyataan siap otopsi. Kemudian Mas Devi sudah mencabut surat pernyataan otopsi," katanya, Selasa (18/10/2022).

Federasi KontraS sangat menyayangkan jika polisi benar-benar melakukan hal tersebut.

Andy mendesak adanya keterbukaan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk ikut andil dalam pelaksanaan otopsi.

"Kalau memang mau otopsi mari kita terbuka. Libatkan komunitas, korban, keluarga, pendamping dan Aremania agar semua pihak tidak ada yang merasa tidak punya akses informasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com