KOMPAS.com - Taman Bungkul terletak di Jalan Taman Bungkul, Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Taman Bungkul merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terletak di tengah Kota Surabaya.
Taman yang diresmikan pada tanggal 21 Maret 2007 memiliki berbagai fasilitas yang menarik masyarakat maupun wisatawan.
Taman Bungkul memiliki suasana asri dan sejuk sehingga banyak dikunjungi masyarakat maupun wisatawan.
Kawasan yang dibangun di atas lahan seluas 900 meter persegi pernah memperoleh penghargaan The 2013 Asian Townscape Award atau taman terbaik se-Asia pada tahun 2013.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Pada tahun 2014, taman ini direvitalisasi kembali setelah rusak parah akibat diinjak-injak masyarakat saat penyelenggaran pembagian es krim gratis.
Baca juga: Taman Bungkul, Oase di Tengah Kota Surabaya
Taman Bungkul memiliki sejumlah fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Beberapa fasilitas Taman Bungkul, yaitu:
Amphitheater
Amphitheater adalah fasilitas unggulan yang difungsikan sebagai tempat untuk menggelar acara musik dan beragam acara kesenian lainnya.
Letak amphiteather berada di bagian tengah dan berbentuk lingkaran dengan diameter 33 meter.
Pada bagian tepinya dilengkapi dengan pilar-pilar batu yang berfungsi sebagai tempat duduk.
Olahraga
Taman ini menyediakan berbagai fasilitas olahraga, seperti jogging track yang memiliki jalur panjang dengan suasana pepohonan asri di sepanjang jalur.
Ada juga skate dan BMX track yang dapat digunakan pengunjung.
Wi-Fi Gratis
Fasilitas wifi menjadi fasilitas favorit pengunjung di tempat ini.
Playground Area
Taman Bungkul menyediakan area bermain anak dengan fasilitas cukup memadai.
Baca juga: Taman Pelangi Jogja: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka
Wahana permainan yang tersedia, seperti ayunan, perosotan, jungka-jungkit, dan sebagainya.
Selain fasilitas yang disebutkan, Taman Bungkul juga memiliki fasilitas lain, pujasera, Kran Air Siap Minum (KASM), hingga pengelolaan sampah.
Asal-usul Nama Taman Bungkul
Asal usul nama taman bungkul dari tokoh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Tokoh tersebut bernama Ki Ageng Supo, yang mendapatkan gelar Sunan Bungkul atau Mbah Bungkul. Ki Ageng Supo dimakamkan di belakang taman ini yang sekaligus menjadi tempat bagi para peziarah.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati Taman Bungkul tidak dikenakan tarif tiket masuk alias gratis.
Taman Bungkul buka selama 24 jam, sehingga masyarakat dan wisatawan dapat datang dan pergi tanpa batasan waktu.
Sumber:
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.