Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Keluarga Buruh Tani Apel Imbas Kenaikan BBM, Khawatir Harga Kebutuhan Pokok meski Sudah Terima BLT BBM

Kompas.com - 12/09/2022, 06:45 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dikeluhkan buruh tani apel di Kota Batu, Jawa Timur Mujianto (57) dan istrinya Mutnainah.

Muthmainah yang menjadi ibu rumah tangga khawatir pendapatan suaminya tidak mengalami perubahan. Sedangkan kenaikan BBM akan berimbas pada kenaikan kebutuhan pokok.

Meski menjadi salah satu keluarga yang menerima BLT BBM dan BPNT sebesar Rp 500.000, dia khawatir dengan kondisi perekonomian keluarganya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 12 September 2022: Pagi Berawan dan Sore Hujan Ringan

"Kami kalau nyemprot air juga pakai pompa air diesel, itu kan pakai bensin. Harga apel juga murah, obat pertanian mahal, harga kebutuhan pokok otomatis juga ikut naik. Sedangkan bayaran buruh tani tidak naik," kata Mutmainah.

Mutmainah tidak bekerja, dan suaminya yakni Mujianto (57) sehari-hari hanya sebagai buruh tani apel.

Upah yang didapatkan setiap hari oleh suaminya hanya Rp 40.000 dengan bekerja mulai pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Dia mengatakan, kenaikan harga BBM sangat berdampak pada kondisi keluarga buruh tani apel.

Baca juga: Rismayanti Kecewa, Namanya Tercantum Penerima Bansos di Link Kemensos tetapi Tak Dapat BLT BBM

Suaminya kerap mendapat keluhan dari juragannya dengan adanya kenaikan harga BBM.

Sebagai keluarga buruh tani, dia berharap harga apel dapat naik sehingga upah buruh tani juga dapat dinaikkan.


Saat ini, rata-rata harga jual apel dari petani dengan kualitas terbaik untuk setiap kilogramnya dijual Rp 10.000. Sedangkan, harga apel untuk kualitas biasa atau kurang di bawah rata-rata yaitu sekitar Rp 5.000 per kilogram.

Lebih lanjut, total penerima BLT BBM seluruhnya di Kota Batu berjumlah 8.744 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh 24 desa/kelurahan. Data itu mengacu pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) di Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu.

Penyaluran BLT BBM pada hari pertama diberikan dengan cara jemput bola dengan mendatangi rumah-rumah penerima pada Kamis (8/9/2022). Kemudian pada hari selanjutnya, pemberian bantuan dilaksanakan di kantor desa/ kelurahan masing-masing.

Baca juga: Jalur Piket Nol Longsor, Akses Lumajang-Malang Terputus

Sekretaris Dinsos Kota Batu, Adiek Iman Santoso mengatakan, nilai BLT BBM tahap pertama yang diberikan senilai Rp 300.000 setiap KPM. Bantuan itu diperuntukkan untuk bulan September dan Oktober.

Penyaluran BLT BBM tersebut diberikan bersamaan dengan pemberian bantuan dalam program BPNT senilai Rp 200.000. Penyaluran kedua bantuan tersebut dilakukan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia.

"Kemudian BLT BBM tahap kedua (November - Desember) kemungkinan akan disalurkan mulai November nanti, tapi untuk pastinya kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari pusat," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com