Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Diajak Naik Motor Tegal-Surabaya, Viral di Medsos hingga Bonek Galang Dana

Kompas.com - 09/08/2022, 04:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com- Seorang bayi enam bulan meninggal dunia setelah diajak naik motor dari Tegal ke Surabaya oleh orangtuanya.

Maksud hati menonton tim jagoan berlaga di Surabaya berubah menjadi duka, lantaran sang bayi meninggal dunia.

Baca juga: Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Diajak Naik Motor Tegal-Surabaya, Dokter Ungkap Kemungkinan Penyebabnya

Kisah tersebut diunggah oleh akun Twitter @jungkangFamily dan sempat viral di media sosial.

Namun kini unggahan tersebut telah dihapus oleh yang bersangkutan.

Naik motor dari petang hingga pagi

Melansir Kompas TV, pemilik akun dalam unggahannya mengungkapkan bahwa keluarga tersebut berangkat mengendarai motor dari Tegal, Jawa Tengah pada Sabtu (30/7/2022) pukul 17.38 WIB.

Suami istri tersebut mengajak anak mereka yang masih berusia enam bulan.

Mereka hendak menonton laga Persebaya Surabaya melawan Persita Tangerang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.

Sempat singgah untuk beristirahat di beberapa kota, mereka tiba di Surabaya pada Minggu (31/7/2022) pukul 07.15 WIB.

Baca juga: Pedoman Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI di Kota Surabaya

Sempat batuk-batuk dan dilarikan ke RS

Pemilik akun menyatakan bahwa anak mereka sempat mengalami sesak napas dan batuk.

"Anak saya batuk-batuk semacam ada dahak, napas agak sesak. Kemudian dibawa ke RS Ewa Pangalila daerah Gn Sari," katanya dalam unggahan tersebut.

"Dan dirujuk ke RSAL di sini awal malapetaka, karena ternyata mengeluarkan ambulance itu susah meski judulnya kami pasien rujukan. Akhirnya kami bawa sendiri dgn motor," tulis dia lagi.

Bayi tersebut akhirnya tak dapat diselamatkan.

"Kena lampu merah di depan DTC Wonokromo dan kepalang sepur (kereta) lewat di Wonokromo juga. Hingga akhirnya sudah terlalu lemah dan tak tertolong, meski dokter di RSAL sudah berusaha maksimal," ujar dia.

Baca juga: Dosen UM Surabaya Ingatkan Bahaya Ini Bila Sering Tidur Tengah Malam

 

Bonek galang dana

Melansir Tribun Jatim, sebagai bentuk dukungan dan untuk meringankan beban keluarga, Bonek, suporter Persebaya Surabaya, melakukan penggalangan dana.

Sementara itu, Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso mengungkapkan rasa dukacita mendalam.

"Tentunya saya sangat berbelasungkawa dengan anaknya yang meninggal," ujar dia, seperti dikutip dari Tribun Jatim.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Viral Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Dibawa Naik Motor Tegal-Surabaya

Dia meminta para suporter lebih bijaksana, apalagi jika menyangkut urusan keselamatan anak.

"Jangan fanatik yang akhirnya menimbulkan satu kerugian apalagi nyawa, jadi menurut saya perlu berhati-hati lagi," kata dia.

Sumber: Kompas TV, Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bayi 6 Bulan Meninggal Pasca Diajak Ortu Motoran Tegal-Surabaya untuk Nonton Bola, Bonek Galang Dana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com