MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang sapi dan kambing di Kabupaten Malang mengeluh menjelang Hari Raya Idul Adha.
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang merebak di Jawa Timur membuat penjualan hewan ternak menurun. Harga hewan ternak juga menurun.
Salah satu pedagang sapi di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Syakur mengatakan, pembeli sapi menurun sejak wabah PMK merebak.
"Kalau hari-hari biasa, saya bisa menjual sapi lima sampai tujuh ekor. Tapi kalau sekarang, laku satu ekor saja kami sudah sangat bersyukur," ungkap Syakur saat ditemui di Pasar Hewan Gondanglegi, Selasa (14/6/2022).
Padahal, menjelang Idul Adha merupakan waktu panen para pedagang hewan dan peternak. Biasanya, jumlah pembeli meningkat dua kali lipat dibanding biasanya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 14 Juni 2022, Pagi Cerah, Sore Cerah Berawan
"Tapi kalau sekarang justru menurun drastis. Dibanding hari biasa pun selisihnya jauh sekali," jelasnya.
Dengan kondisi seperti ini, pria berusia 35 tahun itu mengaku tak bisa berbuat banyak. Syakur pasrah.
Ia hanya bisa berharap pasar segera dibuka. Saat ini, kata dia, pedagang hanya bisa berjualan di pinggir jalan.
"Kalau pasar dibuka artinya kan wabah sudah berakhir. Sudah itu saja harapan kami," jelasnya.
Pedagang lainnya, Mohammad Taram juga mengeluhkan hal yang sama. Pedagang sapi asal Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu menyebut, selain jumlah pembeli, harga sapi juga turun.
Ia mencontohkan sapi limosin berusia delapan bulan yang biasanya terjual dengan harga Rp 18 juta.
"Tapi sekarang akibat wabah PMK ini, hanya ditawar Rp. 15 juta," tuturnya saat ditemui, Selasa.
Baca juga: Remaja di Kota Malang Kehilangan Ponsel Setelah Dituduh Mencuri
Taram berharap, kondisi sulit ini segera berlalu. Ia menyebut, berdagang sapi merupakan satu-satunya mata pencahariannya untuk menafkahi keluarga.
"Saya berharap kepada pemerintah agar penanganan PMK ini diselesaikan. Sebab kondisi ini pendapatan saya sangat minim, untuk menafkahi anak dan istri saya," kata Taram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.