Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pasarnya Ditutup karena PMK, Terpaksa Jualan Ternak di Jalan"

Kompas.com - 13/06/2022, 05:40 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com- Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang merebak berimbas pada pekerjaan Jono, seorang pedagang ternak asal Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Semenjak adanya PMK, penjualan ternaknya lesu dan sepi pembeli.

Baca juga: Perjuangan Peternak Jelang Idul Adha di Tengah Wabah PMK, Jual Sapi Daring dengan Sistem PO

Berjualan di jalan

Jono dan sejumlah pedagang ternak lainnya kemudian memilih berjualan di pinggir jalan.

Sebab, pasar hewan tempat mereka biasa berjualan kini ditutup karena PMK.

Padahal sebentar lagi adalam momen Hari Raya Idul Adha. 

"Iya, pasarnya ditutup, terpaksa jualan (ternak) di jalan," kata dia saat ditemui, Jumat (10/6/2022).

Tak hanya itu, merebaknya PMK juga berpengaruh pada harga jual kambingnya.

"Biasanya satu ekor kambing harganya bisa mencapai Rp 3 juta, sekarang harganya hanya sekitar Rp 2,7 juta," terang dia.

Baca juga: 11.000 Kasus PMK di 3 Kecamatan Kabupaten Malang Tidak Masuk Data Dinas Peternakan

Berharap kondisi cepat normal

Hal yang sama juga dialami oleh Sugiarto. Dia juga memilih menjual kambingnya di pinggir jalan.

Sugiarto hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut.

"Mau gimana lagi, kondisinya memang seperti ini. Jadi, ya cuma bisa berharap penyakit hewan ternak ini segera hilang aja biar normal kembali," ujarnya.

Semenjak PMK merebak, hewan ternaknya tidak kunjung dibeli orang.

"Sepi pembelinya, hari ini saja belum ada yang laku satu ekor pun," ungkap Giarto.

Baca juga: Pasar Ditutup, Penjual Kambing di Tuban Terpaksa Jualan di Pinggir Jalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Surabaya
Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com