Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peredaran 16,9 Kg Ganja di Jatim Digagalkan, 3 Tersangka Ditangkap

Kompas.com - 20/05/2022, 10:19 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com- Peredaran narkotika jenis ganja sebanyak 16,9 kilogram di Jawa Timur (Jatim) berhasil digagalkan.

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur menyebutkan barang bukti 16,9 kilogram ganja tersebut diperoleh dari dua perkara yang berbeda.

"Salah satu modus yang dilakukan tersangka ini dengan memasukkan ganja ke dala kemasan berisi bubuk kopi," ungkap Kepala BNNP Jatim Brigjen Polisi M. Aris Purnomo, Kamis (19/5/2022), seperti dilansir dari Antara.

Baca juga: Pilot Diduga Selingkuh dengan Pramugari, Digerebek Istrinya di Kamar Hotel Surabaya

3 tersangka

BNNP Jatim membekuk tiga orang tersangka dalam kasus itu.

Mereka adalah YF, warga Jalan Keduru, Karang Pilang, Surabaya lalu HGA warga Jember yang tinggal di Klojen, Malang.

Kemudian AH yang merupakan warga Jalan Kencana, Wagir, Malang.

Baca juga: Soal Pelonggaran Penggunaan Masker di Ruang Terbuka, Pemkot Surabaya Koordinasi dengan Pakar Kesehatan

Kronologi

Aris mengungkapkan, tersangka YT kedapatan menyimpan ganja dengan total 1,98 kilogram.

Menurut pengakuan YT, dia mendapat ganja itu dengan cara membeli melalui media sosial Instagram.

Baca juga: Pemilihan Ketua, 17 DPC Demokrat Jatim Gelar Muscab Serentak

 

YT kemudian berkomunikasi melalui aplikasi Telegram dengan tersangka Patah yang kini masih berstatus DPO.

Dia menyarankan YT memesan melalui akun lain karena ganja akan disamarkan pengirimannya dengan bubuk kopi.

"Tersangka YT mengaku membeli ganja tersebut dengan harga Rp 12 juta. Akan tetapi, ganja tersebut belum dibayar karena perjanjiannya barang dibayar apabila sudah sampai pembeli," kata dia.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 20 Mei 2022 : Pagi hingga Siang Hujan Ringan

Perkara lainnya

Sedangkan untuk perkara kedua, tersangka berinisial HGA dan H ditangkap atas informasi dari masyarakat.

Petugas menangkap HGA yang telah menerima paket ganja.

Ternyata menurut pengakuannya, HGA sudah lima kali menerima paket ganja.

"Dari penangkapan tersangka HGA ini, petugas menyita satu paket berwarna cokelaat berisikan ganja sebanyak 15 bungkus dengan berat total 14,98 kilogram," paparnya.

Petugas dan HGA lalu menuju Lapangan Bandulan Malang untuk bertemu laki-laki yang merupakan penerima paket, yakni tersangka AH.

Baca juga: Ladang Ganja Seluas 400 Meter Persegi Ditemukan di Keerom, Papua

AH melakukan perlawanan sehingga dilumpuhkan petugas.

"Tersangka AH malah mencoba melarikan diri. Petugas pun melakukan tindakan tegas dan terukur berupa tembakan ke bagian kaki sebelah kiri," papar Aris.

Menurut keterangan, AH dan HGA menerima paket ganja tersebut atas perintah seseorang bernama Sinyo yang kini masih diburu polisi.

"Dari hasil ungkap ini, BNNP Jatim menyelamatkan kurang lebih 34.000 jiwa," ujar dia.

Sumber: Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com