Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

”Kalau Pagi, Anak-anak Berangkat Sekolah, Dia Berguling Keluar"

Kompas.com - 19/02/2022, 12:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Eko, bocah 10 tahun asal Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi, Kabupaten, Ngawi, Jawa Timur lumpuh setelah panas tinggi saat usia 1 bulan.

Oleh keluarganya, kaki Eko kerap diikat karena tak ada yang mengawasi. Foto Eko dengan kondisi kaki terikat itu pun viral di media sosial.

Eko saat ini menjalani perawatan di RSUD Ngawi.

Baca juga: Nenek Bocah Lumpuh dari Ngawi yang Diikat kakinya Berharap Cucunya Bisa Menjalani Hari Seperti Anak Lainnya

Diikat karena tak ada yang mengawasi

Eko tinggal bersama neneknya, Sati (63) dan sang kakek, Gono (64). Sementara sang ibu, Ernawati (32) ikut suami barunya di Desa Watumalang setelah bercerai dengan ayah Eko.

Sehari-hari Sati dan Gono menjadi buruh tani serta mencari pakan kambing milik ibu Eko, Ernawati.

Karena tak ada yang mengawasi, suami Sati pun mengikat kaki Eko dengan tali.

Baca juga: Unggahan Viral di Medsos, Pengemis di Pekanbaru Ini Ketahuan Pura-pura Lumpuh

Menurut Sati, cucunya kerap ingin bermain dengan teman sebayanya di luar rumah. Eko kerap menggulingkan tubuhnya agar bisa melihat teman-teman di luar rumah.

”Kalau pagi, anak-anak berangkat sekolah dia berguling keluar. Saya tahu dia juga ingin main bersama mereka,” ujar Sati sedih saat ditemui di rumahnya ditemui di rumahnya pada Jumat (18/2/2022).

Karena sering berguling keluar rumah tanpa pengawasan, Sati mengaku suaminya Gono terpaksa mengikat kaki Eko agar tidak keluar rumah tanpa diawasi.

Karena kondisi rumah yang hanya berlantai semen dan memiliki undakan yang sangat membahayakan Eko.

”Kami hanya buruh tani, kadang harus kerja di sawah makanya Eko kami ikat karena tidak ada yang ngawasi,” jelasnya.

Baca juga: Wahid, Bocah 8 Tahun Membantu Ibunya yang Lumpuh hingga Jarang Masuk Sekolah

 

Lahir normal

Sati nenek dari Eko (10) bocah lumpuh yang viral karena diikat. Pemerintah Daerah Ngawi memberikan bantuan peningkatan kualitas hidup dengan membangun wc dan dapur serta akan memperbaiki rumah yang terbuat dari kayu tempat Eko selama ini diasuh oleh kakek dan neneknya.KOMPAS.COM/SUKOCO Sati nenek dari Eko (10) bocah lumpuh yang viral karena diikat. Pemerintah Daerah Ngawi memberikan bantuan peningkatan kualitas hidup dengan membangun wc dan dapur serta akan memperbaiki rumah yang terbuat dari kayu tempat Eko selama ini diasuh oleh kakek dan neneknya.
Sati bercerita Eko lahir dalam kondisi normal dengan berat 3.9 kilogram. Namun saat berusia 1 bulan, Eko mengalami panas tinggi hingga kejang-kejang.

Ia pun sempat dirawat di rumah sakit di Madiun. Namun sejak saat itu, perkembangan Eko sangat lambat.

Eko tak bisa berjalan dan tak bisa bicara. Dia hanya bisa menangis saat berkomunikasi dengan keluarganya.

“Sembuh, tapi kaki dan tangannya seperti lemas. Sampai sekarang tidak bisa duduk, tidak bisa bicara. Kalau minta apa apa ya nangis,” kata dia.

Setelah sang ibu menikah lagi, Eko dirawat kakek dan neneknya.

“Orangtua Eko itu sudah cerai, anak saya Ernawati tinggal bersama suaminya di Watuwalang. Eko kami yang merawat,” imbuhnya.

Baca juga: Bukan karena Divaksin, Pelajar di Parepare Lumpuh akibat Gangguan Tulang Belakang

Dibantu pemerintah

Eko beserta nenek dan kakeknya tinggal di rumah yang sederhana berlantai semen.

Di belakang rumah mereka ada kandang yang berisi 8 ekor kambing. Bagian dapur terlihat berantakan.

Menurut Sati, dapur itu dulunya adalah kandang kambing yang juga digunakan untuk menampung kotoran kambing.

Namun ruangan tersebut telah ditutup asbes. Di pojok ruangan terdapat cucian piring keramik yang terlihat baru. Menurut Sati, cucian piring tersebut baru dibuat oleh pemerintah daerah.

Baca juga: Pelajar di Parepare Sulsel Dikabarkan Lumpuh Usai Divaksin

“Rencananya akan dibuatkan kamar mandi sama pemerintah daerah,” kata Sati.

Ia mengaku berterimakasih atas bantuan Pemerintah Ngawi untuk membuat rumahnya lebih layak agar bisa mengasuh Eko lebih baik.

Dia berharap cucunya naninya bisa menjalani hidup seperti layaknya anak lain.

“Ya pingin melihat dia bermain atau sekolah seperti anak lainnya,” ucapnya.

Saat ini Eko dirawat di rumah sakit ditemani oleh ibu dan kakeknya.

“Sekarang dirawat di RSU Ngawi. Ini kakek sama ibunya yang menemani, saya jaga dua cucu di rumah,” ujar dia.

Baca juga: Kisah Bripka Ripal, Sisihkan Gaji untuk Bantu Anak Lumpuh di Indragiri Hulu

 

Pendampingan dari tenaga kesehatan

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini membantu keluarga Sati dan Gono untuk memiliki rumah yang lebih layak dengan membangun sejumlah kebutuhan sanitasi.

Pemerintah juga memberikan pendampingan dari tenaga kesehatan kepada Gono dan Sati untuk bisa hidup lebih sehat.

“Pendampingan terhadap kesehatan anak oleh puskesmas dan bidan desa setempat, intinya menjadikan rumah menjadi layak sehat untuk di huni,” tutur Wakil Bupati Dwi Rianto Jatmiko melalui pesan singkat.

Baca juga: Pengendara Motor Asal Ngawi Tewas Tercebur Sawah di Madiun

Ia juga memastikan keluarga Gono dan Sati telah menerima bantuan dari pemerintah seperti PKH, BPNT, BPJS, hingga Santunan Disabilitas.

Pemda juga melakukan upaya penyembuhan dengan memberikan terapi kepada Eko.

“Kita juga edukasi kepada orangtua untuk merawat anak tersebut dengan konsisten, karena pengobatan melalui terapi yang cukup lama,” ucap Dwi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sukoco | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Surabaya
Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Surabaya
Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Surabaya
Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com