Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Terendam Banjir, Siswa MI di Lamongan Belajar di Masjid

Kompas.com, 17 Februari 2022, 15:26 WIB
Hamzah Arfah,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Banjir Bengawan Njero di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, turut merendam sejumlah sekolah. 

Salah satunya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudhotul Ulum yang berada di Desa Sumowinangun, Kecamatan Karangbinangun, Lamongan.

Imbasnya, pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dipindah sementara ke masjid dan musala. 

"Proses belajar mengajar kami alihkan ke musala dan masjid desa, agar anak-anak tetap bisa belajar karena gedung sekolah terendam banjir," ujar Kepala Sekolah MI Roudhotul Ulum Muhammad Syamsul kepada awak media, Kamis (17/2/2022).

Baca juga: Mesin Mati Saat Lewati Tanjakan Daendles Lamongan, Truk Tabrak Bus Peziarah, 18 Terluka

Syamsul mengatakan, banjir akibat luapan air Bengawan Njero sudah sekitar dua bulan melanda desa setempat.

Selain bangunan sekolah, banjir juga merendam beberapa fasilitas lain yang ada di Desa Sumowinangun dengan ketinggian air cukup bervariasi.

"Untuk ketinggian air yang merendam sekolah kami sekitar 30 sentimeter," ucap Syamsul.

Sementara masjid dan musala dipilih pihak sekolah sebagai tempat PTM sementara lantaran bangunan tersebut tidak sampai terendam banjir sampai hari ini. 

Dengan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan, pihak sekolah membagi jadwal PTM bagi para siswa.

Yakni untuk siswa yang duduk di bangku kelas 1 hingga 3 melaksanakan PTM di masjid, sementara siswa kelas 4 hingga 6 di musala desa setempat.

"Meski kurang nyaman, namun kami mengambil inisiatif mengalihkan proses pembelajaran ke masjid dan musala, karena semua bangunan kelas terendam banjir," kata Syamsul.

Baca juga: Pengendali Banjir di Batang Tambuo Agam yang Roboh Kembali Dibangun

Syamsul berharap, musibah banjir yang terjadi di wilayahnya dapat segera surut supaya siswa dan guru dapat kembali melaksanakan PTM di lingkup MI Roudhotul Ulum.

Ia juga berharap ada pihak yang berkenan membantu meninggikan bangunan sekolah agar bisa terhindar dari banjir bila kembali melanda.

Selain MI Roudhotul Ulum, banjir juga merendam MI Islamiyah di Desa Rayunggumuk, Kecamatan Glagah, Lamongan.

"Sampai saat ini, banjir masih merendam desa kami. Sehingga perlu menyiapkan mitigasi bencana kepada anak-anak sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana melalui penyadaran dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana," tutur Kepala Sekolah MI Islamiyah, Fadholi.

Kawasan yang termasuk aliran Bengawan Njero di Lamongan, merupakan wilayah yang berbentuk seperti mangkuk dengan dasar bergelombang.

Sehingga air yang berasal dari perbukitan selatan dan area sebelah barat melalui Sungai Moropelang, Gondang, Kruwul, Plalangan dan Dapur, semuanya berkumpul di Bengawan Njero.

Baca juga: Pipa PDAM Terseret Banjir Bandang, Warga Pulau Bungin Sumbawa Kesulitan Air Bersih

Rendam 28 desa

Hingga saat ini, setidaknya masih ada sekitar 28 desa di lima kecamatan masih kebanjiran, baik desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Turi, Kalitengah, Glagah, Deket maupun Karangbinangun.

Banjir tidak hanya merendam fasilitas pendidikan, namun juga rumah warga, persawahan dan beberapa fasilitas umum lainnya.

"Untuk banjir Bengawan Njero yang terjadi tahun ini, membuat sebanyak 56 fasilitas pendidikan, 2.413 rumah, lahan pertanian dan fasilitas umum lain terdampak," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Gunadi, saat dikonfirmasi.

Sejauh ini, Pemkab Lamongan juga terus melakukan sejumlah upaya terkait penanganan banjir Bengawan Njero.

Dengan formulasi untuk mencegah banjir rutinan setiap musim penghujan tiba yang terus dipetakan untuk dapat dicari solusinya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau