SURABAYA, KOMPAS.Com - Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, peningkatan penularan kasus aktif positif Covid-19 di wilayahnya terjadi karena transmisi lokal.
"Intinya kenaikan kasus di Sidoarjo itu dari transmisi lokal, kenaikan itu ditemukan dari beberapa macam pemeriksaan PCR, antigen," kata Syaf saat dikonfirmasi via telepon seluler, Kamis (3/2/2022).
Sementara ini data warga Sidoarjo yang telah positif Covid-19 mencapai 291 ditambah 43 warga dengan total 334 per Rabu (2/2/2022) sore.
Baca juga: 12 Siswa dan 6 Guru SD-SMP di Surabaya Terinfeksi Covid-19 Selama PTM 100 Persen
Menurut Syaf, banyaknya warga Sidoarjo yang terpapar virus Covid-19 berasal dari deteksi pemeriksaan kontak erat dengan pasien yang positif.
"Mereka ini kita langsung tangkap, kita langsung tracing. Juga kita testing lagi kepada kontak eratnya dan langsung kami tindak lanjuti ," kata dia.
Dari sekian warga yang telah positif itu, Syaf menegaskan bahwa mayoritas tanpa gejala alias (OTG). Namun khusus yang bermasalah dengan kesehatannya maka langsung dikirim ke isolasi atau kerumah sakit.
"Alhamdulillah kondisi semua yang dinyatakan positif itu OTG jadi mereka bisa isolasi di rumahnya selama 5 harian, sudah ada sebagian yang sehat lagi," ucap Syaf.
Kendati demikian, Syaf belum bisa memastikan dari pasien apakah ada yang mengarah ke virus varian baru Omicron.
Baca juga: Surabaya dan Malang Penyumbang Terbanyak Tambahan Kasus Covid-19 Varian Omicron di Jatim
Untuk memastikan hal itu semua pasien harus dilakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).
Namun, menurut Syaf, lab ITD beberapa hari terakhir belum bisa melakukan WGS.
"Kami tidak bisa memeriksakan lanjut ke ITD untuk memastikan Omicron, karena ITD sendiri kemarin sempat tutup. Untuk pemeriksaan itu belum bisa dilakukan dan saya kira sama ya, semua daerah juga belum bisa mengirimkan pemeriksaan WGS, " papar dia.
Sebagai pencegahan Satgas Covid-19 Sidoarjo, semua pasien harus dalam pengawasan petugas agar tidak ada penularan transmisi lokal yang meluas.
Langkah yang diambil Pemkab Sidoarjo, kata Syaf, adalah pertama, tetap melakukan sosialisasi humanis dan edukatif untuk meningkatkan prokes masyarakat.
Kemudian, langkah kedua, vaksinasi terus digencarkan kepada seluruh warga Sidoarjo. Sebab Syaf meyakini dengan keberhasilan vaksin yang cukup baik, penularan virus Covid-19 tidak seganas yang diperkirakan.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Melonjak dalam 2 Hari, Surabaya Perketat Pengawasan Prokes
"Kita gencarkan vaksinnya, dari klaster anak-anak kita genjot terus, lansia juga tetap jalan, dan sekarang ini vaksinasi booster," tandas dia.
Peningkatan penularan di Kabupaten Sidoarjo berdasarkan data Satgas kuratif Covid-19 Jatim, tercatat 311 orang per (1/2/2022).
Kemudian hari kedua bertambah menjadi 334 orang dan tidak ada yang dinyatakan meninggal akibat virus ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.