KOMPAS.com - Setelah memeriksa enam orang saksi, polisi mengantongi ciri-ciri terduga pelaku yang membunuh pengusaha air minum isi ulang di Surabaya, Jawa Timur, berinisial SY yang ditemukan tewas di dalam ruko miliknya yang berada di Jalan Manukan Tama A3, Kecamatan Tandes Surabaya, Jumat (7/1/2022) pagi.
Keenam saksi itu termasuk istri dan anak korban yang selamat dalam kejadian itu.
Kapolsek Tandes Kompol Hendri Ibnu Indarto mengatakan, dari keterangan saksi itu ada yang sempat melihat terduga pelaku.
"Terduga pembunuh ini memiliki ciri-ciri tinggi besar, memakai kaus hitam, topi hitam dan menggunakan motor matic," kata Ibnu.
Bahkan ada saksi yang melihat motor milik terduga pelaku parkir di dekat tempat kejadian perkara.
Kata Ibnu, selain memeriksa enam saksi, pihaknya juga sudah mengecek Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di sekitar area kejadian.
"Kami fokus penyelidikan dan identifikasi pelaku," ujarnya.
Baca juga: Pengusaha Air Isi Ulang di Surabaya Tewas Dibunuh, Terdengar Teriakan, Terduga Pelaku Bertopi Hitam
Dalam kasus, Ibnu belum memastikan apakah ini perampokan atau bukan. Sebab, barang berharga milik korban masih utuh.
"Kami belum dapat menyimpulkan secara pasti. Tunggu hasil penyelidikan," ujarnya.
"Mohon doanya ya agar segera terungkap," sambungnya.
Baca juga: Kronologi Pengendara Motor Ditebas Begal hingga Tangan Kirinya Putus
Sebelumnya diberitakan, seorang pengusaha air minum isi ulang di Surabaya, Jawa Timur, berinisial SY ditemukan tewas di dalam rukonya.
Saat peristiwa itu terjadi, tetangga korban bernama Widodo (43) mengaku mendengar suara teriakan sekitar pukul 04.00 WIB.
Mendengar itum, Widodo lantas kelaur dari rumahnya dan melihat bercak darah di lantai di pintu pagar ruko milik korban.
Baca juga: Ini Alasan Ibu di Jember Aniaya Anak Kandungnya hingga Tewas, Kini Jadi Tersangka
Widodo yang tak memiliki keberanian untuk mendekat memilih melaporkan kejadian itu ke pihat RT setempat.
"Saya tidak berani mendekat apalagi masuk, langsung lapor sama Pak RT," kata Widodo saat ditemui di lokasi, Jumat.
Hal senada dikatakan Eni, yang mengaku juga mendengar suara teriakan sebanyak tiga kali.
Baca juga: Polisi: Sampai ke Lubang Jarum Pun Dia Sembunyi Kita Buru
Namun, Eni yang waktu itu hendak Shalat Subuh tidak menaruh curiga.
"Itu kan pas sudah subuh. Ternyata betul teriakan itu, bukan saya saja yang dengar. Pak Chandra (penjual bensin eceran) juga dengar," kata Eni kepada Kompas.com, Jumat.
Baca juga: Pengakuan Remaja 18 Tahun Bunuh Pacarnya yang Hamil 8 Bulan: Kesal Sering Disuruh
(Penulis : Kontributor Surabaya, Muchlis | Editor : Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.