Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM di Lamongan Terkendala Cuaca Buruk, Belasan SD Terendam Banjir

Kompas.com, 6 Januari 2022, 14:55 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Agenda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Lamongan belum berjalan maksimal karena masih ada beberapa Sekolah Dasar (SD) yang terendam banjir.

Bahkan, ada pula bangunan SD yang mengalami kerusakan setelah angin puting beliung melanda kawasan tersebut.

Baca juga: Penyederhanaan Birokrasi, Sejumlah OPD di Pemkab Lamongan Digabung

Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif mengatakan, untuk sekolah yang terendam banjir berada di wilayah aliran Bengawan Njero.

Sementara baik sekolah yang terendam banjir maupun rusak akibat angin puting beliung di Lamongan, seluruhnya merupakan jenjang SD.

"Hanya SD saja yang terendam banjir, sementara SMP (Sekolah Menengah Pertama) tidak ada yang terdampak," ujar Munif, ketika dihubungi, Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Banjir, Pengantin di Lamongan Naik Perahu ke KUA, Videonya Viral

Belasan SD terendam

Data yang dihimpun oleh Dinas Pendidikan Lamongan, untuk SD yang terendam banjir di Kecamatan Turi adalah SDN Kemlagi Lor, SDN 1 Putatkumpul dan SDN Ngujungrejo.

Di Kecamatan Kali Tengah, ada SDN Tiwet, SDN Jelakcatur, SDN Pucang Telu dan SDN Somosari.

Sementara di Kecamatan Babat, terdapat SDN III, SDN VII, SDN VIII Babat.

Kemudian SDN Sukosongo di Kecamatan Kembangbahu dan SDN Madulegi II di Kecamatan Karanggeneng.

Di Kecamatan Tikung, SDN Jotosanur I dan II. SDN Weduni dan Sidomulyo di Kecamatan Deket. Serta SDN Pendowo Kumpul dan SDN Gempol Pendowo di Kecamatan Glagah.

"Sementara daring, karena memang kondisi sekolahnya terendam air dan anak-anak tidak bisa masuk sekolah," ucap Munif.

Baca juga: Viral Pasangan Pengantin di Lamongan Naik Perahu karena Banjir, Ini Cerita di Baliknya

Terdampak angin puting beliung

Selain terdampak banjir, ada pula bangunan SD di Lamongan yang terimbas cuaca buruk usai angin puting beliung melanda kawasan setempat.

Yakni, SDN Donomulyo di Kecamatan Kembangbahu dan SDN Ketapangtelu II di Kecamatan Karangbinangun.

Dinas Pendidikan Lamongan juga tidak memaksakan kepada pihak sekolah yang terdampak bencana alam tersebut untuk menggelar PTM, lantaran kondisi yang belum memungkinkan.

Baca juga: Pemkab Lamongan Terjunkan Pikap dan Truk Bantu Warga Terdampak Banjir

Selain menyarankan pembelajaran secara daring, Dinas Pendidikan Lamongan juga menyarankan supaya tenaga pengajar dan guru sekolah tersebut menggelar kegiatan belajar siswa secara berkelompok.

"Bisa belajar kelompok, yang kemudian kelompok itu didatangi oleh para guru. Sebab kalau dipaksakan (masuk ke sekolah), cukup beresiko terhadap keselamatan siswa. Selain itu, rawan pula terkena penyakit kulit," kata Munif.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau