Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Identifikasi Jembatan Kacangan yang Ambruk di Gresik Terkendala Debit Air Kali Lamong

Kompas.com - 27/12/2021, 18:22 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Investigasi penyebab ambruknya Jembatan Kacangan di Gresik, Jawa Timur masih terkendala arus Kali Lamong.

Tim lintas sektor yang dibentuk untuk menyelesaikan investigasi belum bisa merampungkan tugas lantaran arus saat ini masih tinggi.

Baca juga: Kali Lamong Kembali Meluap, 6 Desa di Gresik Terendam Banjir

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Gresik Achmad Hadi mengatakan, debit air sungai yang melintas di bawah jembatan tersebut membesar, seiring hujan yang mengguyur wilayah Gresik dan bagian hulu Kali Lamong.

"Sejak Minggu lalu air Kali Lamong naik. Sempat surut sebentar, tapi dua hari ini naik lagi karena curah hujan tinggi," ujar Hadi, saat dihubungi, Senin (27/12/2021).

Hadi menjelaskan, setelah Jembatan Kacangan ambruk, tim yang dibentuk sudah bekerja untuk mencari tahu penyebab kejadian.

Hanya saja dikarenakan debit air sungai saat ini sedang tinggi, maka air merendam bagian yang tengah diteliti.

"Tim teknis masih terus melaksanakan identifikasi dan pengambilan data di lapangan. Beberapa peralatan untuk pengambilan sampling tanah dan material juga sedang dioperasionalkan di lokasi," kata Hadi.

Baca juga: Bentuk Tim Investigasi, Pemkab Gresik Cari Tahu Penyebab Jembatan Kacangan Ambruk

 

Jembatan Kacangan yang ambruk, di Dusun Kacangan, Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng, Gresik. Memutus akses jalan warga di tiga Kecamatan yang ada di Gresik.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Jembatan Kacangan yang ambruk, di Dusun Kacangan, Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng, Gresik. Memutus akses jalan warga di tiga Kecamatan yang ada di Gresik.
"Memang terkendala pada spot pilar/panceng yang ambles, masih terendam oleh air Kali Lamong, sehingga ada variabel yang belum lengkap untuk dianalisis," lanjut dia.

Hadi menambahkan, kajian yang dilakukan dalam penelitian ini nantinya bakal digunakan sebagai proses perencanaan pembangunan jembatan baru yang akan dibangun.

Perencanaan jembatan baru, diagendakan pada awal tahun depan.

Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Sejumlah Pohon di Gresik dan Lamongan Bertumbangan

"Sesuai tahapan, hasil kajian evaluasi penyebab ini pada awal tahun 2022 akan dijadikan dasar secara simultan untuk proses perencanaan jembatan baru," tutur Hadi.

Dalam kesempatan sebelumnya, Hadi sempat mengatakan bila tim yang dibentuk berjumlah tujuh orang.

Mereka terdiri dari pegawai Dinas PUTR Gresik, tim ahli perguruan tinggi, dan konsultan perencana yang disupervisi oleh Asisten Pembangunan dan Ekonomi Setda Pemkab Gresik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com