Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunarsih Nyaris Bacok Ular Sanca Sepanjang 4,5 Meter Saat Cari Pakan Sapi, Begini Ceritanya

Kompas.com - 22/12/2021, 16:58 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Sunarsih (53), nyaris membacok seekor ular sanca sepanjang 4,5 meter saat mencari rumput di belakang rumahnya di Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Rabu (22/12/2021).

Ular sepanjang 4,5 meter itu sedang membelit satu rumpun rumput yang biasa disebut warga sekitar dengan nama "rumput gajah". Saat itu, Sunarsih sedang membabat rumput di sekitar itu dengan sabit.

Tetangga Sunarsih, Bayu Hadi Sudibyo (27) mengatakan, Sunarsih sudah mengayunkan sabit ke arah rumpun rumput yang dililit ular tersebut.

"Untungnya dia segera sadar keberadaan ular itu. Dia lemparkan sabitnya dan lari memanggil suaminya," ujar Bayu saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.

Suami Sunarsih langsung berlari melihat ular tersebut. Setelah itu, suami Sunarsih meminta bantuan tetangga karena ular tersebut cukup besar.

Sekitar 10 warga menghampiri dan menangkap ular jenis sanca kembang tersebut.

Baca juga: Kronologi Siswi SMA di Blitar Tewas Gantung Diri di Sekolah Saat Kegiatan Agama, Diduga karena Asmara

"Agak susah melepaskan belitannya ke rumput," ujar Bayu yang turut menangkap ular itu.

Ular itu akhirnya ditangkap dengan tangan kosong tanpa terluka. Kini, ular itu ditempatkan di salah satu rumah warga, Ari Wahyono, yang ikut menangkap hewan reptil tersebut.

"Ini kami sepakat untuk mencari orang yang bersedia mengadopsi ular tersebut untuk dipelihara," ujar Bayu.

Foto dan video ular itu telah diunggah ke sejumlah grup di platform Facebook dan mendapat banyak tanggapan warganet.

Tidak hanya itu, warga desa di sekitar lokasi temuan ular itu juga terus berdatangan untuk menyaksikan keberadaan ular tersebut.

Diduga makan ayam warga

Meski tidak dapat memastikan, kata Bayu, warga sekitar menduga ular tersebut merupakan hewan yang selama ini memakan sejumlah ayam milik warga.

 

Kata Bayu, sudah sekitar satu bulan terakhir beberapa warga mengaku kehilangan ayam kampung milik mereka.

"Tapi sulit membuktikan ya, apa hilang dimakan ular ini apa dicuri maling," ujarnya.

Meski demikian, ujarnya, warga berharap kasus kehilangan ayam akan berhenti setelah penemuan ular itu.

Baca juga: Tertimpa Dahan Pohon Saat Bermain di Sendang, Siswa SD di Blitar Tewas

"Kalau setelah ini tidak ada lagi yang kehilangan ayam ya mungkin benar selama ini dimakan ular ini," ujarnya.

Temuan ular sebesar itu cukup mengherankan warga lantaran Desa Gembongan yang berada di sisi utara Kabupaten Blitar itu berada cukup jauh dari hutan meski berada tidak jauh dari kaki Gunung Kelud. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com