Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jenis Cairan Lubrikasi

Kompas.com, 17 Februari 2010, 10:23 WIB

KOMPAS.com - Seperti telah disampaikan di artikel sebelumnya (Seks Makin Nikmat Dibantu Cairan Lubrikasi), cairan pelumas digunakan untuk membantu Anda mengurangi rasa nyeri saat berhubungan seksual. Keuntungan lain dari penggunaan lubricant adalah meningkatkan kenikmatan dalam bercinta.

Namun sebaiknya Anda mengenali jenis-jenis cairan lubrikasi, agar dapat menemukan cairan dengan bahan dasar paling sesuai untuk diri Anda.

1. Pelumas dengan efek hangat
Anda mungkin pernah mendengar lubricant yang menjanjikan sensasi hangat saat berhubungan. Ternyata hal ini memang benar. Pelumas jenis ini bisa memberikan sensasi selama berhubungan, terutama jika digunakan di luar kondom. Namun hati-hati, jangan menggunakan terlalu banyak. Cukup satu tetes sebesar uang logam. Sebab organ intim perempuan lebih sensitif dari pria. Rasa hangat bisa berubah menjadi panas jika cairan terlalu banyak.

2. Berbahan dasar air
Kebanyakan cairan lubrikasi yang dijual di pasaran berbahan dasar air. Jenis ini paling aman untuk mereka yang memiliki organ intim yang amat sensitif. Namun berbahan dasar air, bukan berarti bebas dari iritasi. Karena itu baca dulu label kemasan sebelum membeli.  Jika Anda sensitif terhadap bahan-bahan tertentu, Anda harus menghindari bahan-bahan yang mengandung propylene glycol atau chlorhexidine yang sering menyebabkan iritasi pada perempuan.

3. Pelumas berbahan dasar minyak
Pelumas dengan bahan dasar minyak boleh dibilang cukup baik, karena tidak terlalu basah atau lengket. Kebanyakan dokter merekomendasikan cairan pelumas jenis ini. Kekurangannya, pelumas jenis ini bisa merobek kondom dari bahan lateks. Untuk mencegah kondom robek, gunakan kondom dari bahan polyurethane. Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa pelumas jenis ini cocok untuk pria, namun tidak untuk wanita.

4. Pelumas dengan aroma
Pelumas dengan aroma tertentu biasanya digunakan saat pasangan ingin melakukan seks oral, namun pihak perempuan merasa enggan. Ada berbagai macam aroma yang ditawarkan, umumnya buah-buahan. Cari tahu apakah pelumas jenis ini mengandung gula atau tidak. Mereka yang punya kecenderungan diabetes ternyata tidak dapat menggunakan pelumas jenis ini.

5. Berbahan dasar silikon
Cara terbaik untuk menggunakan pelumas berbasis silikon adalah di dalam air, atau di kamar mandi. Silikon akan menjadi lembap dan tidak mudah rusak meskipun digunakan dalam air. Pelumas jenis ini cocok untuk pijat.

6. Dari bahan natural
Pelumas dari bahan organik, natural, atau ramah lingkungan yang dijual di toko obat atau apotik memang masih jarang. Namun pelumas jenis ini tidak memiliki banyak tambahan zat kimia atau zat adiktif yang bisa membuat kita alergi.

7. Pelumas buatan sendiri
Pernah mendengar pelumas yang dibuat dari putih telur atau minyak kacang? Apakah ini cara yang aman? Hati-hati menggunakan cara yang mungkin bisa melukai atau membuat organ intim jadi iritasi. Memang belum ada penelitian khusus mengenai pelumas dari putih telur atau minyak kacang. Berhati-hatilah agar tidak terserang infeksi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau