Butuh waktu 1,5 jam bagi tim untuk mengambil drone. Mereka memanjat dan menuruni dinding water toren.
Kasi Kedaruratan BPBD Kota Pasuruan, Anang Sururin mengungkapkan pihaknya bergerak setelah menerima laporan dari Ridho Ramadhani, pemilik drone yang tersangkut di water toren, tandon air zaman Belanda.
"Setelah tiba di lokasi, personel terlebih dahulu memastikan semua peralatan memadai dan mempelajari bentuk bangunan water toren agar aman selama proses evakuasi," jelasnya.
Setelah memastikan semua peralatan aman, mulai dari penggunaan helm, tali karmentel (dynamic rope), harness (sabuk pengaman tubuh), karabiner hingga belay divice, proses evakuasi drone dimulai.
Tiga personil dari Damkar langsung menaiki tangga serta memasang jangkar utama sebagai penahan tali saat menuruni water toren.
"Proses dilakukan dengan ekstra hati-hati, petugas menuruni water toren untuk menjangkau posisi drone yang tersangkut," jelasnya.
Melihat aksi penyelamatan yang dilakukan petugas Damkar, Ridho Ramadani mengaku sangat terharu. Petugas secara detail memperhatikan keselamatan diri saat turun dari water toren.
"Saya bersyukur drone saya sudah kembali. Saya juga terima kasih atas respon cepat dari tim Damkar BPBD," tutur Ridho.
Selama proses pengambilan drone yang tersangkut, aksi tim Damkar pun menarik perhatian warga karena posisi water toren tersebut berada di pojok utara alun-alun Kota Pasuruan.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/11/173229378/tim-damkar-butuh-15-jam-untuk-selamatkan-drone-yang-tersangkut-di-water