Doa bersama tersebut diikuti oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan seluruh Kepala Perangkat Daerah (PD) hingga Camat, di Balai Kota Surabaya, Selasa (9/12/2025).
Eri mengatakan, bencana yang melanda Aceh, Sumatera, Bandung hingga Jakarta, merupakan sebuah pengingat bahwa ada permasalahan yang tidak bisa ditangani manusia.
“Maka saya sampaikan, tidak mungkin kita menyelesaikan permasalahan di dunia ini hanya mengandalkan kemampuan kita sebagai manusia," kata Eri, di Balai Kota Surabaya, Selasa (9/12/2025).
Menurut Eri, doa bersama itu merupakan bentuk memohon pertolongan kepada Tuhan.
Oleh karena itu, dia meminta seluruh warga juga berdoa sesuai agama masing-masing.
"Non muslim, saya minta untuk berdoa di masing-masing tempat ibadahnya. Kepada yang Kristen di gereja, termasuk saudara kita yang beribadah di vihara, pura, maupun kelenteng,” ujar Eri.
“Saya titip doa. Karena kedekatan kita dengan Tuhan inilah yang bisa menjauhkan Surabaya dari bala, bencana, dan fitnah," katanya lagi.
"Surabaya setelah hujan ya sudah hilang. Kita berdoa terus agar jika Tuhan memberi hujan tidak melebihi kemampuan yang bisa diterima oleh buminya Kota Surabaya," ujarnya.
Diketahui, Pemkot Surabaya juga membuka Posko Peduli Bencana Sumatera di balai kota, sejak Kamis, 4 Desember 2025.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/09/220529078/pemkot-surabaya-gelar-doa-bersama-untuk-korban-bencana-sumatera-hingga