Anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu tewas usai terbawa arus sungai.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Mohammad Hozin mengatakan, kejadian bermula saat korban bermain bersama tujuh teman sebayanya.
Delapan bocah itu lalu bermain ke sungai yang ada di desanya tersebut. "Mereka awalnya mandi-mandi di sungai itu, semuanya delapan anak," ujar Hozin.
Tak lama kemudian, mereka berniat naik. Namun, baju salah satu anak jatuh ke sungai dan hanyut. "Lalu korban dan satu temannya ini niatnya mau ambil baju tersebut," imbuhnya.
Arus sungai yang kian deras membuat dua bocah itu turut hanyut. Salah satu korban berhasil menyelamatkan diri dari arus sungai itu. "Sedangkan korban tidak bisa menyelamatkan diri dan tenggelam di sungai itu," sambung Hozin.
Melihat hal tersebut, teman-teman korban langsung berteriak dan melaporkan kejadian itu ke warga sekitar. Warga bersama keluarga korban langsung melakukan pencarian.
"Waktu pencariannya sekitar 30 menit dan korban ditemukan sudah tenggelam dan kondisinya sudah lemas. Sempat dilakukan pertolongan namun korban sudah meninggal," tutur dia lagi.
Bocah itu lalu dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai kecelakaan.
Hozin mengimbau agar masyarakat lebih memperhatikan anak-anak saat bermain terutama saat bermain di sungai. Sebab, arus sungai yang deras berpotensi membuat anak-anak hanyut.
"Apalagi saat ini cuaca ekstrem, kami imbau masyarakat tidak bermain di tepi sungai dan mandi di sana karena debit air bisa tiba-tiba naik saat terjadi hujan lebat di wilayah aliran sungai," sebut dia.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/07/184749378/kejar-baju-yang-hanyut-bocah-perempuan-di-sampang-tenggelam-di-sungai