Seharian penuh, Wihaji berpindah dari satu titik ke titik lain, mulai meninjau kondisi keluarga berisiko hingga meresmikan pusat konsultasi keluarga di pesantren.
Kunjungan padat ini menjadi bagian dari upaya memperkuat percepatan penurunan stunting serta meningkatkan kualitas keluarga Indonesia.
Tinjau Ibu Hamil Risiko Tinggi, Memang Layak Dibantu
Kegiatan dimulai di Dusun Sekar Putih, Desa Rancang Kencono, Kecamatan Sekaran. Di lokasi Keluarga Risiko Stunting (KRS) Genting ini, Wihaji meninjau langsung rumah seorang ibu hamil delapan bulan yang masuk kategori risiko tinggi.
“Saya cek dapurnya, cek airnya, cek kondisi rumahnya. Memang layak dibantu. Insya Allah rumahnya akan kami bangunkan, ekonominya kami bantu modal, dan karena motornya hilang, insya Allah akan kami ganti,” ujarnya melalui rekaman yang diterima Kompas.com.
Wihaji menyebut, kunjungan lapangan ini merupakan arahan langsung Presiden Prabowo agar penanganan stunting dilakukan dengan langkah nyata.
“Menyelamatkan satu orang sama dengan menyelamatkan satu generasi. Negara harus hadir,” katanya.
Kemudian, Wihaji bersama rombongan bertolak ke Pendopo Kabupaten Lamongan menghadiri peluncuran program SIDAYA (Lanjut Usia Berdaya, Wujud Cinta Nyata). Program ini ditujukan memperkuat layanan dan pemberdayaan bagi lansia agar tetap aktif, sehat, dan produktif.
Perjalanan pun berlanjut ke titik KRS Genting di Desa Siman, Kecamatan Sekaran. Di sana, dia kembali meninjau ibu hamil dan keluarga dengan baduta.
Selain memastikan kondisi fisik rumah, bantuan ekonomi juga diberikan untuk mendukung keluarga mencapai standar hidup sehat.
Resmikan PKKS Al-Fattah dan Kolaborasi Perkuat Penanganan Stunting
Menjelang sore, rombongan melanjutkan agenda ke Pondok Pesantren Al-Fattah, Desa Siman.
Di sana, Wihaji meresmikan Pusat Konsultasi Keluarga Sakinah (PKKS) sebagai sarana pendampingan dan edukasi keluarga bagi santri serta masyarakat sekitar.
Acara dilanjutkan dialog dengan 1.000 santri, membahas peran generasi muda dalam membangun keluarga dan bangsa.
“Negara ini akan baik bila dimulai dari unit terkecil: keluarga. Maka keluarga-keluarga harus dipersiapkan menjadi keluarga yang kuat dan baik agar melahirkan generasi penerus Indonesia yang berkualitas,” ujar Wihaji.
Dalam kunjungan ini, Wihaji didampingi Anggota DPR RI Labib dan Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA., M.EK. Dimana Lamongan terus menguatkan program penanganan stunting melalui berbagai kolaborasi.
“Beberapa program sudah kami jalankan, termasuk program Genting yang melibatkan pengusaha dan orang tua asuh,” ujar Bupati Lamongan yang biasa disapa Yuhronur.
Untuk itu, di berbagai lokasi kunjungan, Wihaji menegaskan bahwa bantuan bagi keluarga risiko stunting tidak boleh dibebani birokrasi yang rumit.
“Kalau layak dibantu, ya dibantu. Tidak perlu syarat yang rumit. Itu bedanya dengan pemerintah daerah yang sering butuh banyak berkas,” ujar Wihaji disambut tawa masyarakat.
Menurut Wihaji, rangkaian kunjungannya di Lamongan adalah komitmen pemerintah untuk hadir langsung di tengah masyarakat, memastikan penanganan stunting berjalan cepat dan tepat sasaran.
“Dari pagi sampai malam, inilah bentuk komitmen kami. Insya Allah besok kami lanjutkan kembali pengecekan lapangan,” kata wihaji.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/05/131152478/wihaji-maraton-di-lamongan-pastikan-penanganan-stunting-dijalankan-tepat