"Semoga shalat gaib yang tadi kami kerjakan sama ustad dan ustadzah, semoga dapat diterima sama Allah, biar para korban dapat dilapangkan jalannya," ujar Muhammad Yusuf Sulaimansyah Ash Shiddiq, siswa kelas VI.
Tak cukup melakukan shalat gaib dan doa bersama, mereka juga menggalang donasi, yang mayoritas uangnya berasal dari uang jajan mereka sendiri.
"Uang yang kami donasikan ini berasal dari uang saku kami, yang kami sisihkan selama hampir seminggu."
"Semoga uang hasil donasi ini bisa bermanfaat bagi korban bencana di Sumatera dan Aceh," ujar Syaibas Darma Saputra, siswa kelas IX.
Syaibas berharap, semua korban yang hingga kini masih hilang, dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat dan dapat kembali berkumpul bersama keluarga.
"Kan kasihan kalau ada anak yang harus kehilangan bapak atau ibunya," tambah Syaibas.
Sementara itu, Direktur Al-Falah Darussalam Tropodo, Ali Effendi mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari pendidikan karakter bagi para siswa.
Pihak sekolah, kata dia, ingin menanamkan nilai kemanusiaan, kepedulian, dan solidaritas sejak dini.
“Shalat gaib dan penggalangan donasi ini bukan sekadar kegiatan rutinitas, tapi cara kami mengajarkan anak-anak arti gotong royong dan tolong-menolong dalam ajaran Islam,” sebut dia.
Ali menambahkan, seluruh donasi yang terkumpul dari siswa, guru, hingga tenaga pendidik akan disalurkan ke titik-titik terdampak bencana melalui lembaga resmi.
“Kami pastikan bantuan ini sampai kepada para korban yang membutuhkan. Semoga bisa menjadi amal jariyah bagi seluruh pihak yang berpartisipasi,” tegas Ali.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Kamis (4/12/2025) lalu, ada total 836 orang meninggal dunia, dan 518 orang lainnya masih dinyatakan hilang dalam bencana ini.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/05/104517378/ribuan-siswa-di-sidoarjo-sisihkan-uang-jajan-untuk-donasi-korban-bencana-di