Akibatnya puluhan santri dilarikan ke RSUD Mantingan dan Puskesmas Mantingan untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan, Kamis (4/12/2025).
Bahaudin (15), seorang siswa SMK Muhammadiyah kelas X mengalami gejala mual dan pusing sejak Rabu (3/12/2025) malam.
Akibatnya dirinya dan beberapa temannya tidak masuk sekolah.
“Mulai pusing dan mual sejak Kamis dini hari. Orang tua saya akhirnya membawa saya langsung ke rumah sakit Mantingan,” ujar Bahaudin, Kamis (4/12/2025).
Bahaudin mengingat sebelum mengalami mual dan muntah, dirinya melahap MBG dengan menu nasi putih, sayur buncis, telur rebus dan pisang.
Saat itu, ia merasakan telur rebusnya berbeda dengan biasanya.
Kendati demikian Bahaudin tetap melahapnya.
Malam harinya, remaja itu merasakan kepala pusing dan perut mual hingga akhirnya dilarikan ke RSUD Mantingan.
Tak hanya dirinya, sekitar 20 teman sekolahnya bernasib sama.
Lain halnya dengan Bahaudin, Henita Afian (30), seorang ibu rumah tangga juga dilarikan ke RSUD Mantingan gegara diduga keracunan makanan usai menyantap MBG.
Pasalnya Henita memakan jatah MBG anaknya yang dibawa pulang.
Sebelum keracunan massal terjadi, Henita berpesan kepada anaknya agar MBG yang diterima dibawa pulang ke rumah.
Henita khawatir anaknya nanti menjadi korban keracunan.
“Karena banyak kasus keracunan saya minta anak saya agar MBG yang dikasih dibawa pulang ke rumah saja,” jelas Henita.
Henita merasa heran sebelum keracunan dirinya tidak merasakan sesuatu yang aneh pada menu MBG yang dimakan.
Namun tak disangka malam harinya ia mengalami kepala pusing dan perut mual hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Kepala Puskesmas Mantingan, Muh El Riza mengatakan total 66 orang yang dilarikan ke fasilitas kesehatan akibat diduga keracunan makanan.
Perinciannya sebanyak 30 siswa dan santri dibawa ke puskesmas Mantingan.
Sementara sebanyak 36 siswa dan santri dilarikan ke RSUD Mantingan.
Namun jumlah itu bisa terus bertambah mengingat masih banyak warga yang berdatangan dengan gejala yang sama yakni mual, pusing dan diare.
“Bisa jadi jumlahnya akan terus bertambah karena masih banyak yang berdatangan,” jelas Riza.
Ambil Sampel
Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi telah mengambil sampel makanan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bintang Mantingan, yang diduga menjadi sumber keracunan massal pada puluhan siswa dan santri.
Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Kesehatan, dan Farmasi Dinkes Ngawi, Dhina Handayani, menjelaskan sampel sisa makanan dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Surabaya untuk diperiksa.
"Makanan sisa MBG kemarin kami kirim ke BBLKM Surabaya. Tinggal kami menunggu hasilnya saja,” kata Dhina.
Dhina menyebut sisa makanan menu MBG yang diambil meliputi nasi topping abon, telur rebus, asem-asem buncis, tahu balado, selada dan pisang.
Terkait dugaan penyebab pasti keracunan, Dhina menegaskan belum mengetahuinya.
Saat ini, Dinkes Ngawi fokus penanganan pasien agar segera pulih kembali kesehatannya.
Sementara itu, SPPG Bintang Mantingan belum memberikan tanggapan mengenai hal ini.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/04/230720878/mual-pusing-dan-diare-puluhan-santri-dan-siswa-di-ngawi-jatim-diduga