Salin Artikel

Bantuan Dipotong, Penerima di Sumenep Hanya Terima Separuh Kuota

Penerima bantuan berinisial N, warga setempat, menyebut bantuan yang diterima tidak sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam undangan.

“Hanya menerima beras 10 kilogram dan minyak dua liter,” katanya di Sumenep, Kamis (4/12/2025).

Ibu berkerudung ungu dan mengenakan baju kuning itu memperlihatkan beras dan minyak yang diterimanya sambil menunjukkan dokumen pembagian bantuan yang dia simpan.

“Di undangan tertulis 20 kilogram beras dan 4 liter minyak,” tambah dia.

Dalam undangan itu, tertulis jadwal pengambilan bantuan pangan pada Kamis (27/11/2025) di balai desa untuk alokasi Oktober dan November 2025.

Undangan itu juga memuat syarat pengambilan, yakni wajib membawa KTP.

Sementara yang mewakili harus membawa KTP dirinya serta KTP dan KK penerima bantuan dan berlaku selama lima hari sejak undangan disebar.

Namun pada hari pembagian, penerima menyebut realisasinya tidak sesuai tanpa penjelasan yang memadai.

Kepala Bulog Madura, Ahmad Rofi’i, menyatakan akan menindaklanjuti dugaan pemotongan bantuan tersebut.

“Kami akan menelusuri dugaan pemotongan ini dan melakukan verifikasi,” kata Rofi'i.

Dia menegaskan, Bulog akan memastikan penyaluran sesuai ketentuan atau regulasi yang ada.

Rofi'i mengakui, dinamika penyaluran di lapangan berpotensi beragam. Karena karakter antarwilayah berbeda, terlebih Kabupaten Sumenep yang memiliki wilayah kepulauan cukup luas.

“Titik penyaluran bisa di balai desa atau di lokasi lain bila balai tak memadai,” ungkapnya.

Bulog memastikan, bantuan pangan seharusnya disalurkan secara gratis sejak dari gudang hingga titik pembagian di desa.

Dalam proses distribusi, Bulog bekerja sama dengan pemerintah desa dan PT Jasa Prima Logistik (JPL).

Bulog mencatat pendistribusian bantuan pangan untuk alokasi Oktober–November mencapai 8 ton beras dan 1,6 juta liter minyak di wilayah Madura. Jumlah ini menjadi acuan distribusi yang harus dipastikan sampai ke titik pembagian di desa.

"Jumlah tersebut untuk satu kali distribusi, terhitung untuk dua bulan," ungkapnya.

Bulog menegaskan peran mereka hanya menyiapkan barang dan menyalurkan melalui rekanan resmi sesuai mekanisme yang berlaku. Penyaluran dilakukan berdasarkan alur distribusi yang sudah ditetapkan.

Sementara itu, data penerima bantuan berasal dari DTSEN atau data tunggal sosial dan ekonomi nasional.

Data tersebut dikelola oleh Kementerian Sosial dan Badan Pusat Statistik sebagai dasar penetapan penerima bantuan.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/04/114949578/bantuan-dipotong-penerima-di-sumenep-hanya-terima-separuh-kuota

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com