LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyalurkan dana tunggu hunian kepada 91 kepala keluarga (KK) terdampak erupsi Gunung Semeru.
Dana tunggu hunian diberikan kepada warga terdampak yang belum mendapatkan hunian tetap di Bumi Semeru Damai (BSD) Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.
Sebanyak 91 keluarga ini mendapatkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 600.000 per bulan selama 3 bulan.
Tujuannya, bisa digunakan untuk biaya kontrak rumah sambil menunggu pemerintah membangun hunian relokasi.
Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, saat ini masa tanggap darurat telah dinyatakan selesai, seiring turunnya status Gunung Semeru menjadi Level III (Siaga).
Namun, ia menegaskan bahwa kondisi tersebut belum berarti aman.
Dengan berakhirnya masa tanggap darurat, kata Indah, pemerintah pusat menetapkan bahwa pengungsian tidak boleh lagi dilakukan di lokasi-lokasi penampungan sementara.
Karena itu, warga yang sudah memiliki hunian tetap diminta segera kembali ke rumah yang telah disiapkan.
"Bagi warga yang sudah tercatat memiliki hunian tetap, wajib kembali ke hunian yang berada di Desa Sumbermujur. Ini adalah kebijakan pemerintah pusat yang harus kita patuhi bersama,” jelasnya.
Sementara untuk warga penyintas yang belum memiliki hunian tetap, pemerintah menyediakan Dana Tunggu Hunian sebagai bentuk dukungan hingga proses penempatan selesai.
“Warga yang belum mendapatkan hunian tetap sementara ini tinggal bersama keluarga. Pemerintah memberikan Dana Tunggu Hunian untuk membantu kebutuhan selama masa menunggu,” ungkapnya.
Indah memastikan, seluruh penerima manfaat telah terdaftar melalui pendataan akurat oleh BPBD Kabupaten Lumajang.
“Semua sudah terdata sesuai kondisi dan fakta di lapangan. Pendataan BPBD kita lakukan dengan cermat supaya bantuan tepat sasaran,” tegasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/03/155036478/91-kk-penyintas-erupsi-semeru-dapat-dana-tunggu-hunian-rp-600000-per-bulan