Salin Artikel

Emil Dardak Harap Danantara Bisa Membawa Kemajuan Nyata di Jatim

SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengatakan, keberadaan Danantara harus menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat di Jawa Timur (Jatim).

Hal itu disampaikan Emil Dardak saat menghadiri acara Round Table Discussion bertajuk “Peta Baru Ekonomi Pasca Reformasi BUMN: Jawa Timur Dapat Apa?” di Surabaya, Selasa (2/12/2025).

"Harapannya investasi dan serapan tenaga kerjanya terus meningkat di Jawa Timur dan Danantara bisa langsung berpartisipasi di sektor strategis, misalnya pertanian, dan bermitra dengan masyarakat,” kata Emil.

Sebab, menurut dia, Danantara kini menjadi penggerak ekonomi nasional dengan mengelola sejumlah BUMN, seperti Semen Indonesia, Petrokimia Gresik, PTPN, Pelindo, hingga Pupuk Kimia.

Ditambah lagi, Danantara mengelola dividen negara dan dapat menanamkan modal langsung ke sektor strategis, bahkan yang tidak harus melalui BUMN.

Dalam kesempatan itu, Emil Dardak lantas mengungkapkan alasan kenapa Jatim patut menjadi fokus investasi.

Dia menjelaskan, Jatim memiliki 42 juta penduduk dan berkontribusi 14,54 persen terhadap ekonomi nasional atau terbesar kedua di Pulau Jawa.

Kemudian, industri pengolahan menjadi motor PDRB dengan porsi 31,6 persen. Namun, terjadi ketimpangan tenaga kerja.

Menurut Emil, penyerapan tenaga kerja di sektor industri hanya 14,95 persen, sementara sektor pertanian justru menyerap tenaga kerja terbesar, yakni 32,08 persen.

Oleh karena itu, dia menilai Jatim membutuhkan investasi yang memperkuat sektor sekunder dan tersier.

“Apa iya perusahaan yang mayoritas operasinya di Jawa Timur akuntansinya masih dicatat di Jakarta? Harapan kami itu bisa direvisi,” kata pria lulusan Universitas Asia Pasifik Ritsumeikan ini.

Apalagi, Emil menyebut, sejumlah pendekatan yang telah dilakukan Danantara di Jawa Timur. Salah satu yang sudah berjalan adalah keterlibatan Danantara dalam menyerap hasil panen tebu melalui Energi Gula Nusantara.

“Danantara juga sudah membantu energi gula Nusantara, bahkan 1 triliun yang diserap. Harapan kita program positif seperti itu terus berlanjut,” ungkapnya.

Selain itu, proyek waste to energy di Malang Raya menjadi salah satu fokus. Tiga kepala daerah, dua wali kota dan satu bupati telah menyepakati rencana pengelolaan sampah yang terintegrasi.

“West to energy di Malang Raya ini kita sedang mempersiapkan, rencananya di Supit Urang tetapi masih ada pekerjaan rumah teknis,” kata Emil Dardak.

Sementara itu, di sektor peternakan, Emil menyebut bahwa upaya penyelarasan sudah dibahas langsung oleh Gubernur Khofifah bersama Menteri Pertanian.

Untuk itu, dia menilai Danantara mampu masuk pada proyek yang kurang menarik bagi swasta.

“Danantara itu tidak seperti investor swasta yang uangnya bisa lari ke mana saja. Mereka berinvestasi di Indonesia untuk mendukung kedaulatan pangan, energi, dan infrastruktur,” ujar Emil Dardak.

Emil menegaskan bahwa komunikasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Danantara dilakukan secara intens untuk memastikan proyek strategis berjalan.

“Harapan kami sederhana Gross Capital Formation bertambah, jangan berkurang," kata Emil Dardak.

“Kesimpulannya, kami berharap besar dan optimis dengan kerja keras serta komunikasi yang baik, Danantara bisa membawa kemajuan di Jawa Timur,” ujarnya lagi.

Forum yang mempertemukan pengambil kebijakan, ekonom, dan pemerintah daerah ini digelar untuk mengurai dampak restrukturisasi BUMN terhadap pemerataan ekonomi daerah.

Direktur Eksekutif Nagara Institute, Akbar Faizal menyebut bahwa forum tersebut penting sebagai ruang dialog independen.

“Danantara diharapkan menjadi jalan keluar, bukan sebaliknya,” ujarnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/02/191226578/emil-dardak-harap-danantara-bisa-membawa-kemajuan-nyata-di-jatim

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com