Pencari ikan yang diketahui bernama Asan (49) itu diduga meninggal dunia karena tersengat aliran listrik dari alatnya sendiri.
Warga yang mencoba untuk melakukan evakuasi pun takut masih ada sisa aliran listrik dari aki yang menempel di punggung korban.
Evakuasi korban dilakukan setelah pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan bersama kepolisian datang di lokasi kejadian.
Saat berhasil dievakuasi, jasad warga Sumber Kledung, Kecamatan Tegal Siwalan, Kabupaten Probolinggo itu sudah terlihat kaku.
Menurut saksi mata sekaligus teman korban, Sahlahudin, kejadian nahas itu berawal saat tiba-tiba alat setrum yang bersumber pada aki milik Asan mendadak bermasalah dan area air teraliri arus listrik.
"Alat setrum milik Asan tiba-tiba korsleting sehingga mengalirkan arus listrik ke air, akhirnya tubuh Asan kaku," ujar Sahlahudin.
Melihat temannya yang jatuh ke air, Sahlahudin mencoba untuk menolong. Namun, pada jarak 50 meter, air terasa teraliri listrik sehingga dia tidak berani mendekat.
"Saya akhirnya keluar dari sungai dan meminta bantuan warga. Karena masih ada setrumnya (aliran listrik)," katanya.
Selang beberapa menit, petugas dari BPBD Kabupaten Pasuruan serta aparat kepolisian dari Polsek Grati datang ke lokasi kejadian.
Setelah dipastikan aki tidak mengalirkan arus listrik, empat petugas BPBD langsung menarik jasad korban.
"Setelah petugas berhasil menarik jasad korban, kemudian langsung membawanya ke kamar mayat RSUD Grati guna pemeriksaan jasad korban," kata Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Iptu Mintarta.
"Korban murni meninggal akibat tersengat listrik dari alatnya sendiri. Dan kami serahkan ke pihak keluarga," ujarnya.
Kepolisian lantas mengimbau bagi warga yang biasa mencari ikan di sungai diharapkan tidak memakai aki atau alat yang berbahaya, serta memerhatikan alat keselamatan diri.
"Ya semoga ini jadi pelajaran. Jangan sampai mencari ikan dengan menggunakan alat yang membahayakan diri sendiri," kata Mintarta.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/02/171128278/niat-cari-ikan-di-sungai-pasuruan-warga-probolinggo-tewas-tersetrum-alatnya