Salin Artikel

Angin Puting Beliung Terjang Tulungagung, Puluhan Rumah Rusak dan Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Sebagian besar kerusakan terjadi pada bagian atap rumah. Meski demikian, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, ketika angin kencang muncul tiba-tiba di langit Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat pusaran angin disertai embusan kencang, yang kemudian berubah menjadi puting beliung dan menyapu deretan rumah warga sebelum hujan deras turun.

Tarmujianto, seorang warga setempat yang rumahnya berada di jalur angin puting beliung, menggambarkan bagaimana angin bergerak cepat sambil membawa material bangunan yang terangkat dari atap.

"Anginnya memang kencang. Tidak hanya berputar di tempat tetapi sambil berjalan. Jadi setiap rumah yang dilewati terdampak semua," ungkap Tarmujianto di depan rumahnya yang rusak.

Kerusakan terparah dilaporkan terjadi pada atap bangunan, di mana genteng dan lembaran asbes beterbangan akibat dorongan angin yang kuat.

"Genteng berjatuhan, banyak yang rusak. Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di sini," tambahnya.

Hingga sore hari, sekitar pukul 15.30 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung bersama perangkat desa masih melakukan pendataan di lapangan.

"Kami terus melakukan pendataan di lapangan, dampak tiupan angin kencang ini," kata Sekretaris Desa Plosokandang, Muhammad Azim Jayakusuma.

Tim BPBD menyisir rumah-rumah terdampak untuk memastikan jumlah bangunan yang rusak.

Dugaan sementara menunjukkan bahwa total rumah yang terdampak mencapai 82 unit, dengan kerusakan bervariasi dari ringan hingga sedang, terutama di bagian atap.

"Kerusakan ringan hingga sedang dan sebagian besar di bagian atap," jelas Azim.

Meskipun menimbulkan kerusakan material yang cukup besar, pihak berwenang memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden ini.

Untuk percepatan perbaikan, pemerintah Desa Plosokandang telah menyalurkan bantuan genteng bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan. "Dari Kepala Desa memberi bantuan genting, agar rumah yang rusak bisa segera ditempati," jelas Azim.

Selain itu, BPBD Tulungagung juga telah menyalurkan bantuan darurat berupa 30 paket sembako dan 60 lembar terpal untuk warga yang terdampak.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca ekstrem berpotensi kembali terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Antisipasi dini seperti memperkuat struktur atap, memotong ranting pohon yang rawan tumbang serta menghindari aktivitas luar ruang saat kondisi langit menghitam menjadi langkah mitigasi yang disarankan.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/21/192820978/angin-puting-beliung-terjang-tulungagung-puluhan-rumah-rusak-dan-warga

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com