Para santri tersebut ditemukan tenggelam dan sudah tak bernyawa di salah satu kubangan bekas galian C yang terisi air.
Salah satu santri senior, Kholil mengatakan, sebelum kejadian tersebut, semua santri dilarang bermain di bekas galian C yang berada di dekat wisata Bukit Kapur, Desa Parseh, Kecamatan Socah.
Sebab, lokasi bekas galian C itu cukup dalam dan berbahaya.
Namun, larangan itu diduga tak diindahkan oleh enam bocah tersebut.
Diduga, mereka bermain di bekas galian C yang dipenuhi air hujan itu.
"Tadi sore baru ketemu. Awalnya ketemu satu, setelah dicari lagi ternyata di dalam ada banyak. Totalnya enam santri," ujarnya, Kamis (20/11/2025) malam.
Ia mengatakan, enam santri yang masih berusia 7 hingga 8 tahun itu diduga bermain di lokasi itu tanpa pengawasan orang dewasa.
Akibatnya, saat mereka tenggelam, tak ada yang bisa menolong.
"Kami semua tidak ada yang tahu. Ustaz juga tidak tahu kalau mereka secara sembunyi-sembunyi main ke sana," ucap dia.
Kholil mengatakan, saat ditemukan, tubuh korban dipenuhi lumpur dan sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Warga lalu membawa enam bocah itu ke puskesmas terdekat.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama mengatakan, saat ini anggota masih ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Anggota masih ke TKP, detailnya nanti akan kami sampaikan," ujar dia.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/20/214639078/diduga-bermain-di-bekas-galian-c-bangkalan-6-santri-tewas-tenggelam