Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, awan panas terjadi pukul 19.20 WIB.
Berdasarkan rekaman seismograf milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), awan panas berlangsung selama 5 menit atau 300 detik.
Getaran yang terekam di seismograf menunjukkan amplitudo maksimal atau amak 22 milimeter.
"Terjadi awan panas pukul 19:20 WIB dengan amak 22 mm, lama gempa 300 detik," kata Yudhi Cahyono melalui pesan singkat, Kamis (20/11/2025).
Menurut Yudhi, jarak luncur awan panas belum diketahui karena saat ini kondisi Gunung Semeru tertutup kabut tebal.
"Jarak luncur tidak teramati karena visual kabut, dan sekarang alhamdulillah getaran awan panasnya sudah berhenti," jelasnya.
Yudhi mengimbau, warga agar tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 8 kilometer dari puncak kawah Gunung Semeru.
Selain itu, warga juga diminta tidak beraktivitas di sepanjang aliran lahar Gunung Semeru sampai jarak 20 kilometer dari puncak kawah.
Di sepanjang aliran sungai yang berhulu ke Gunung Semeru, warga juga diminta menjauh dari pinggir sungai sampai jarak 500 meter.
"Status Gunung Semeru masih berada di level IV Awas, kami harap warga mematuhi rekomendasi keselamatan yang dikeluarkan PVMBG," pungkasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/20/203208278/gunung-semeru-kembali-luncurkan-awan-panas-kamis-malam