Salin Artikel

Ruang Kelas SD Negeri di Kangean Sumenep Ambruk, Kepsek Bingung Cari Lokasi Sementara

Seluruh siswa di sekolah tersebut pun terpaksa diliburkan, Kamis (13/11/2025).

Sebab, hingga kini pihak sekolah belum memiliki tempat sementara untuk menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM).

Kepala SDN Pajenangger V, Ikta Lupita Sari (30), mengatakan, para guru melakukan bersih-bersih dan berusaha menyelamatkan barang-barang yang tertimpa reruntuhan, seperti papan tulis, kursi dan lainnya.

“Sebagian besar aset sekolah berhasil diamankan karena kami sudah tahu bangunan ini rapuh,” kata Ita kepada Kompas.com.

Bangunan sekolah, lanjut dia, yang terdiri dari tiga ruang lokal, memang telah rusak parah sejak tiga tahun terakhir.

Retakan di dinding dan atap bocor membuat kondisi semakin memburuk hingga akhirnya ambruk.

Karena jumlah barang yang sangat banyak, sebagian aset sekolah bahkan dititipkan ke wali murid agar tidak rusak saat hujan.

“Dan barang seperti buku rapor, buku induk, dan arsip sekolah terlalu banyak, tidak mungkin kan dibawa ke rumah guru masing-masing. Jarak kami jauh-jauh ke sekolah ini,” tambah dia.

Usai kejadian, kepala sekolah dan para guru mengaku bingung mencari tempat belajar sementara.

Sebulan terakhir, kegiatan belajar sempat dilakukan di emperan rumah warga karena kondisi bangunan sudah membahayakan. Namun, guru merasa sungkan karena suasana belajar tidak kondusif dan anak-anak sulit diatur.

Pihak sekolah kini masih berembuk mencari solusi agar siswa tidak terlalu lama tertinggal pelajaran.

Dua opsi yang sedang dipertimbangkan ialah menyewa rumah warga lain atau meminjam ruang kelas di madrasah tsanawiyah yang berlokasi tidak jauh dari sekolah.

Meski begitu, belum ada kepastian izin penggunaan ruang tersebut.

"Opsinya yang akan kami rembuk ada dua, ya itu tadi, mencari rumah warga yang baru atau nanti minjem ruang MTs, lokasinya dekat dan belum pasti sebenarnya," urai dia.

Laporan kejadian ruang kelas dan kantor yang ambruk sudah disampaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep.

Menurut Ita, Disdik Sumenep meminta pihaknya menunggu pembangunan ruang baru yang rencananya akan dimulai pada Januari 2026.

“Kami hanya bisa menunggu, tapi sementara ini kami benar-benar bingung di mana anak-anak bisa belajar,” ungkap dia.

Pihak sekolah berharap percepatan pembangunan bisa dilakukan agar siswa segera kembali belajar dengan aman dan nyaman.

“Harapan kami, anak-anak tidak terlalu lama diliburkan, minimal segera ada tempat untuk gelar KBM,” jelas dia.

Sebelumnya, ruang kelas dan kantor Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pajenangger V di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean ambruk.

Bangunan yang terdiri atas tiga lokal itu mengalami kerusakan berat dan kini nyaris rata dengan tanah.

Pantauan di lapangan, reruntuhan bangunan tersebar di area sekolah dan menyisakan dinding yang nyaris roboh.

Warga yang tinggal di sekitar sekolah mendatangi lokasi pada Kamis (13/11/2025) pagi, setelah mendengar suara runtuhan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/13/103253878/ruang-kelas-sd-negeri-di-kangean-sumenep-ambruk-kepsek-bingung-cari-lokasi

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com