Salin Artikel

Musim Hujan, Volume Sampah di TPA Jabon Sidoarjo Bertambah

Di hari biasanya, sampah yang masuk ke TPA Jabon seberat 550 ton per hari. Namun, untuk peak season Senin dan Selasa sedikit bertambah menjadi 600 an ton per hari.

Kepala UPT TPA Jabon, Hajid Arif Hidayat mengatakan volume sampah cenderung akan naik saat musim hujan karena mendapat kiriman dari hasil normalisasi sungai.

“Cenderung seperti itu (naik). Karena memang nanti dari PU (Pekerjaan Umum) juga melaksanakan pengangkutan sampah sungai,” kata Hajid kepada Kompas.com, Rabu (12/11/2025).

Sampah hasil normalisasi sungai sebagian berupa sedimen yang kemudian dimanfaatkan untuk penguatan tanggul. Tetapi, sebagian lagi berakhir ke TPA.

“Normalisasi sungai itu ada dua tipe, satu berupa sedimen itu dibuat untuk tanggul setahu saya. Dan sampah ke TPA kami bedakan sampah dari sungai dan darat,” tuturnya.

Berdasarkan data yang terhimpun di UPTD TPA Benowo, volume sampah dari kegiatan penanganan sampah sungai DLHK, Oktober ke November mengalami kenaikan.

Sampah normalisasi sungai di bulan Oktober berjumlah 16 ton. Sementara untuk data di awal November mencapai 90,73 ton. “Kalau melihat trendnya kemungkinan naik,” terangnya.

Hajid memastikan meski ada tambahan volume sampah sekitar 50 ton per hari saat musim hujan, TPA Jabon masih dapat menampung.

“Insya Allah so far mencukupi. Untuk pengolahannya, sampah-sampah dari sungai rata-rata masuk landfill,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, sampah yang masuk ke TPA Jabon akan dibedakan sesuai kategori seperti sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah penanganan PUBSDA, dan penanganan sungai DLHK.

“Untuk jenis sampah, persentasenya sama antara organik dan anorganik. Kurang kebih 50-60 persen, sisanya anorganik,” ujar Hajid.

Lebih lanjut, Hajid bilang dalam seminggu biasanya kurang dari 3 sampah besar akan masuk, misalnya kasur yang dibuang oleh rumah tangga.

“Kalau sampah besar gak ada, mentok yang masuk itu kasur kapuk. Itu masih ada, tetapi itu kan masuk landfill. Gak setiap hari masuk, jarang. Seminggu belakangan dua,” paparnya

Sampah besar seperti kasur kapuk tidak diolah oleh TPA Jabon melainkan akan diambil pemulung untuk dijual kembali materialnya sebagai barang bekas.

“Nanti diambil pemulung biasanya kalau ada kasur, karena laku (dijual lagi). Satu lembarnya katanya Rp 50.000,” imbuhnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/12/132536878/musim-hujan-volume-sampah-di-tpa-jabon-sidoarjo-bertambah

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com