Hal itu dilakukan untuk memastikan makanan yang didistribusikan kepada siswa dan masyarakat tidak basi.
Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan pemasangan cctv dilakukan agar dirinya bisa memantau langsung proses pemasakan bahan makanan di SPPG.
Pasalnya bila bahan makanan dimasak terlalu awal akan berpotensi makanan menjadi basi.
"Kalau masaknya dimulai sore nanti bisa basi maka saya telepon (untuk diingatkan)," kata Maidi.
Maidi mengatakan selain CCTV dirinya sudah menyiapkan perangkat khusus untuk memantau jalan proses pemasakan MBG di SPPG.
Bagi Maidi, apa yang dilakukan sebagai bentuk pengawasan untuk penyempurnaan pelaksanaan program MBG di daerah.
Tak hanya pengawasan, Pemkot Madiun juga siap memberikan aset-aset yang tidak terpakai untuk didirikan dapur MBG.
Salah satu contohnya, gedung bekas pasar Ikan Joyo yang disewa untuk dijadikan SPPG.
"Semua aset pemerintah yang mau dijadikan dapur mbg saya serahkan baik untuk TNI, Polri dan masyarakat. Dan dari penggunaan aset itu ada pemasukan untuk daerah. Untuk bekas pasar ikan yang dijadikan SPPG memberikan masukan pendapatan daerah setiap tahunnya Rp 128 juta," kata Maidi.
Maidi menambahkan pentingnya pengelolaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Untuk itu pengelolaan IPAL semua harus berjalan sesuai standar, bukan asal-asalan belaka.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/05/215826678/pastikan-distribusi-mbg-tidak-basi-pemkot-madiun-pasang-cctv-di-seluruh