Salin Artikel

Mutasi 191 Pejabat Pemkab Lumajang, Tak Ada yang Pakai Jas Saat Pengukuhan

Tak seperti biasanya, tak ada pejabat yang datang dengan setelan jas rapi seperti saat mutasi sebelum ini. 

Pantauan Kompas.com, para pejabat baru ini mengenakan setelan batik lengan panjang dan celana berwarna hitam.

Bupati Lumajang Indah Amperawati menegaskan, pemilihan pakaian batik dibanding setelan jas memiliki makna mendalam untuk para aparatur sipil negara (ASN) yang dilantik.

Menurut Indah, batik yang digunakan para pejabat yang dilantik merupakan batik asli Lumajang.

Pesan yang ingin disampaikannya kepada para pejabat baru, kata Indah, ada banyak pelaku UMKM yang perlu dibantu agar naik kelas dan punya kemandirian ekonomi.

Menurut Indah, di lingkungan pemerintahannya masih ada ASN setara kepala dinas yang sombong saat bertemu rakyat.

"Enggak boleh pakai jas, pakai batik lumajang, supaya para ASN ingat bahwa ada ribuan UMKM yang menunggu tangan dingin kita, saya takut nanti keberatan dengan dasinya malah enggak kerja," kata Indah di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Rabu (22/10/2025).

Indah mengatakan, rotasi ini merupakan penyegaran organisasi untuk meningkatkan kinerja serta pelayanan yang baik untuk masyarakat.

Harapannya, seluruh ASN yang telah menjalani pelantikan dan pengukuhan dapat melayani masyarakat dengan maksimal.

"Ada 40 OPD di Lumajang, yang bisa saya ajak lari kencang ini hanya 5, ini makanya dirotasi, tentu nanti akan ada evaluasi," katanya.

Aada 191 orang yang dilantik di Pendopo Arya wiraraja Lumajang. Rinciannya, 8 orang Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau eselon II, 74 orang pejabat administrator, 81 orang pejabat pengawas, 28 orang pejabat fungsional angkatan pertama.

Berikut daftar JPT Pratama yang dilakukan mutasi oleh Bupati Lumajang:

1. Halimi Maksum dari Direktur RSUD dr Haryoto menjadi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

2. Yuli Harismawati sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pariwisata dipindah menjadi Kepala Dinas Perikanan

3.Patria Dwi Hastiadi mulanya Kepala Pelaksana BPBD mendapat jabatan baru sebagai Kepala Dinas Pariwisata

4. Isnugroho Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Dan Keuangan mendapat jabatan baru sebagai Kepala Pelaksana BPBD

5. Nurman Riyadi dari Kepala Dinas Perikanan dipindah menjadi Staf Ahli Bupati Lumajang Bidang Ekonomi dan Keuangan

6. Paiman, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)

7. Akhmad Taufik Hidayat Inspektur Inspektorat menjadi Asisten Administrasi

8. Mustajib Kepala DPMPTSP menjadi Staf Ahli Bupati Lumajang Bidang Pembangunan

https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/22/213823778/mutasi-191-pejabat-pemkab-lumajang-tak-ada-yang-pakai-jas-saat-pengukuhan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com